RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Selain dataran Dieng, kemunculan embun beku atau dikenal dengan embun upas (bun upas) juga terjadi di Kabupaten Magelang. Fenomena menarik nan langka menjelang musim kemarau itu tampak di puncak Gunung Sumbing.
Pengelola Basecamp pendakian Gunung Sumbing via Butuh Banget membenarkan fenomena unik tersebut. Memang tidak bisa dipantau kapan pertama kali Bun Upas muncul.
“Yang jelas ada pendaki yang mengabadikan momen itu saat menuju puncak,” kata Banget kepada Jawa Pos Radar Magelang saat ditemui di basecamp Butuh, Temanggung, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang Minggu (10/7).
Dijelaskannya, bun upas ditemukan oleh pendaki Abdullah Ramadhan pada Sabtu (9/7). Diperkirakan suhu di puncak 5 hingga minus 2 derajat celcius. “Kalau di bawah (basecamp) paling kisaran 9 derajat celcius,” imbuhnya.
Kemunculan embun beku, kata dia, biasanya diawali dengan datangnya kabut tebal. Diiringi oleh hawa dingin yang menusuk. Namun, biasanya di atas (puncak) cuacanya cerah.
“Embun kaya es di rumput kering. Sangat dingin. Warga biasanya melawan dengan memakai jaket tebal, kaus kaki, sarung tangan, hingga topeng kain untuk wajah,” paparnya.
Dikatakan Banget, bun upas di lereng Sumbing bisa dijumpai mulai dari pos 2 hingga puncak. Yakni di area 2.458 meter di atas permukaan laut (mdpl). “Kalau terkena kaki langsung itu bisa ngilu. Kalau di lahan pertanian jarang,” tuturnya.
Ia menambahkan, meski masuk musim kemarau tidak setiap hari embun beku unik itu muncul. Hanya kondisi tertentu jika suhu di bawah 5 derajat celcius. “Hilangnya nanti menjelang musim hujan,” jelasnya. (mia/ton)