RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Proyek pembangunan jalan tol Jogjakarta-Bawen mulai ke tahap pengukuran dan identifikasi. Tahapan proses pengukuran dan penghitungan lahan terdampak pembangunan tol dimulai Senin (13/6), di Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar.
Berdasarkan pantauan wartawan Radar Magelang di lokasi, warga ikut aktif dalam pengukuran dan identifikasi. Beberapa pemilik tanah selalu diajak ikut satgas A dan B untuk identifikasi.
Suryanti, warga yang terdampak proyek jalan tol berharap yang terbaik. Luas tanahnya yang terdampak pembangunan jalan tol 500 meter persegi. “Saya masih belum tahu dapatnya berapa. Tadi info dari petugas akan disampaikan setelah pengukuran ini selesai. Saya berharap yang terbaik,” ujarnya.
Uang ganti tanah tersebut akan digunakan untuk membeli tanah lagi. Muhammad Toha, warga yang lain juga berharap mendapat harga yang terbaik. “Tanah milik saya yang kena itu sekitar 315 meter persegi,” ujarnya.
Sedangkan Ichwan Nudin, pemilik tanah 140 meter persegi yang juga terdampak tol mengaku akan mendirikan toko dari uang hasil ganti tanah. “Rencananya akan digunakan untuk membuat toko. Apalagi tempatnya strategis di pinggir jalan. Jadi saya berharap uang gantinya bisa cukup untuk mencari tanah yang bisa digunakan berjualan,” harapnya.
Sumiadi, warga lainnya fasilitas untuk para petani tetap dipikirkan. “Seperti jalur irigasi, jalan tembus jangan langsung ditutup total. Saya minta hal ini bisa dipenggalehke atau dicarikan solusinya. Agar tetap ada irigasi dan jalur tembus bisa digunakan untuk aktivitas,” ujarnya.
Mengenai harga ia meminta tak terlalu jauh dengan harga di Jogjakarta. “Dirembuk bersama-sama dengan baik, agar ke depan bisa berjalan baik,” harapnya. (rfk/lis)