RADARSEMARANG.COM, MUNGKID – Libur Lebaran homestay di sekitar Candi Borobudur penuh. Tingkat okupansi mencapai 100 persen. Para pemilik homestay sampai menolak tamu karena tidak ada tempat kosong.
Wisatawan pun sampai ada yang bermalam di mobil. Tatat Wijaya salah satu wisatawan kesulitan mencari tempat menginap saat tiba di Borobudur Rabu (4/5) malam. Hotel dan homestay yang disinggahi penuh.
“Dari semalam kami tidur di mobil. Di depan Borobudur di parkiran itu. Sudah putus asa,” kata Tatat kepada Jawa Pos Radar Magelang. Tatat berkunjung ke Borobudur bersama istri dan satu anaknya.
Mereka baru bisa mendapat homestay pada Kamis (5/5) siang, setelah paginya berwisata di Candi Borobudur.
Mereka akhirnya mendapat homestay di Dusun Ngaran, Desa Borobudur. Setelah ada kamar kosong yang baru selesai digunakan oleh wisatawan lain. Ia pertama kali berkunjung ke Borobudur. Sehingga mencari penginapan di dekat Candi Borobudur yang menjadi tujuan wisata.
Terpisah, Ketua Paguyuban Kampung Homestay Dusun Ngaran II, Desa Borobudur, Muslih menuturkan sejak H-2 Lebaran okupansi homestay sudah 50 persen.
“Hari H Lebaran sampai saat ini, homestay 100 persen terisi. Bahkan sampai nolak atau kirim ke teman-teman pengelola homestay di kampung lain,” katanya. Di Kampung Homestay Dusun Ngaran II terdapat 30 homestay dengan 140 kamar. Lokasinya sekitar 500 meter dari candi Borobudur.
Dikatakan Muslih sampai hari Minggu beberapa homestay sudah ada yang pesan. Kebanyakan tamu dari luar Jawa. Meski ada juga yang dari Jakarta dan sekitarnya. Tarif penginapan pun naik dibandingkan hari biasa. Satu kamar AC yang biasanya Rp 250 ribu sekarang menjadi Rp 300 ribu sampai Rp 350 ribu.
“Non-AC kami jual per unit homestay isi 3 kamar biasa kami jual Rp 500 ribu. Tapi untuk Lebaran ini kami jual di angka Rp 600 ribu sampai Rp 750 ribu,” ujarnya. (man/lis)