RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS) di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispuspa) Kabupaten Magelang terus berlanjut. Senin (25/4) kemarin, program dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan pembuatan craft.
Kegiatan tersebut menyasar 30 perempuan. Mereka berasal dari berbagai unsur. “Ada pelaku UMKM yang mandeg karena Covid-19, dari PKK, ibu rumah tangga, dan gadis milenial,” ujar Amroni, kasie Pengembangan Perpustakaan Dispuspa Kabupaten Magelang usai kegiatan.
Menyasar kaum perempuan, Kepala Dispuspa Kabupaten Magelang Bela Pinarsi berharap pelatihan pembuatan craft ini bisa memperkuat peran dan fungsi perpustakan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu juga bisa meningkatkan wawasan dan kemandirian, serta menumbuhkembangkan potensi dan kemampuan peserta.
“Aspek kegiatan TPBIS ini di antaranya untuk pengembangan ekonomi sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Bela.
Bela menegaskan, perpustakaan kini tidak hanya diarahkan untuk anak sekolah. Namun harus inklusif untuk masyarakat umum. Termasuk ibu-ibu dan pelaku UMKM.
“Literasi tidak lagi terbatas pada pengenalan membaca. Tapi sudah diperluas menjadi pengenalan cognitive skill yang mampu mendorong seseorang melakukan kegiatan ekonomi produktif,” ungkap Bela. (rhy/lis)