RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Sopir angkot mulai khawatir dengan wacana naiknya harga pertalite. Mereka terancam merugi. Pasalnya sekarang pendapatan sudah menurun seiring dengan sepinya penumpang. Saat ini harga pertalite di Kabupaten Magelang masih Rp 7.600
“Ini sekarang sepi. Kalau pertalite naik bingung. Sekarang sih masih Rp 7.600,” ujar Asfuri salah satu sopir angkot di Terminal Muntilan, Kabupaten Magelang, Jumat (8/4). Dalam sehari Asfuri membutuhkan 10 liter pertalite. Kurang lebih ia harus mengeluarkan uang Rp 80 ribu.
Pendapatan kotor Asfuri dalam sehari rata-rata Rp 180 ribu. Selain digunakan untuk membeli pertalite, juga harus dibagi dengan pemilik angkot. Mengingat mobil angkot bukan miliknya. “Pendapatan bersih sehari saya paling hanya Rp 40 ribu,” kata Asfuri.
Sopir angkot yang lain, Aminudin juga khawatir jika harga pertalite naik. Karena jika naik maka keuntungan kecil, bahkan bisa merugi. “Mudah-mudahan tidak naik. Sejak premium tidak ada, pakai pertalite terus,” katanya. Sekali jalan, angkotnya tidak pernah penuh. Padahal dalam sehari ia harus mengeluarkan Rp 60 ribu untuk membeli pertalite.
“Sekarang satu hari dapat Rp 100 ribu. Itu dibagi dengan yang pemilik angkot. Pandemi ini pernah juga dapat Rp 40 ribu dibagi dua sama yang punya angkot,” jelasnya. Ia tidak berani menaikan tarif untuk penumpang angkot. (man/lis)