RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Proyek Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur hampir rampung. Proyek beberapa bangunan tinggal tahap penyelesaian dan penyerahan.
Pemkab Magelang berharap proyek tersebut bisa mendongkrak sektor pariwisata. Meskipun saat ini dampaknya belum terlalu dirasakan masyarakat secara menyeluruh dalam hal ekonomi.
KSPN menjadi proyek yang mendapat perhatian khusus pemerintah pusat. Pembangunan infrasturktur di sekitar Candi Borobudur digenjot. Termasuk tiga gerbang KSPN yang ada di Kabupaten Magelang.
Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein menuturkan, adanya proyek KSPN Borobudur menjadi peluang untuk mengembangkan wisata yang ada di penjuru Kabupaten Magelang. Karena nantinya akan semakin banyak pengunjung yang datang ke Borobudur.
“KSPN menjadi magnet yang mengundang wisatawan ke Borobudur, tugas kita adalah bagaimana wisatawan itu juga bisa berkunjung ke daya tarik wisata lain yang ada di Kabupaten Magelang,” ujar Husein. Untuk menggenjot sektor pariwisata pihaknya akan fokus pada pengembang di tiga titik. Yakni atraksi, amenitas serta aksebilitas.
Terkait adanya tiga gerbang KSPN, nantinya akan dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata baru di Kabupaten Magelang. Total ada tiga gerbang KSPN yang masuk wilayah Kabupaten Magelang. Yakni gerbang singa di Palbapang, gerbang gajah di Kembanglimus, dan gerbang kalpataru di Blondo.
Husein menuturkan, gerbang gajah di Kembanglimus bisa menjadi salah satu gerbang yang cukup potensial untuk dikembangkan. Mengingat ada daya tarik sport selfi maupun belanja kuliner dan UMKM. Sementara untuk dua gerbang lainnya
Husein pun mengarahkan, supaya desa wisata yang ada di Kabupaten Magelang berbenah diri. Karena pasti akan menjadi daya tarik wisata pilihan selain Borobudur. Tahun 2022 ini Pemkab Magelang menargetkan 1,6 juta angka kunjungan. “Tahun ini kami menargetkan 1,6 juta pengunjung, namun sayangnya tahun ini sektor pariwisata masih terpengaruh pandemi Covid-19,” papar Husein.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Magelang dalam buku ‘Kabupaten Magelang dalam Angka 2022’, pada 2021, tercatat ada 67 penginapan di Kabupaten Magelang. Terdiri dari 11 hotel berbintang dan 56 hotel nonbintang dan akomodasi lainnya. Rata-rata lama menginap di hotel berbintang 1,39 hari dan hotel nonbintang 1,08 hari. Sementara restoran dan rumah makan tercatat ada 140 buah.
Pelaku wisata dan UMKM di Kabupaten Magelang berharap proyek KSPN Borobudur tidak sekadar bangunan fisik. Namun juga dibarengi pembangunan sumber daya manusianya. Supaya proyek tersebut bisa menyejahterakan masyarakat sekitar Borobudur.
Mura Aristina, salah satu pelaku UMKM tiwul di Desa Kembanglimus, Borobudur mengatakan, meskipun di dekatnya terdapat gerbang gajah KSPN namun jika tidak dibarengi dengan pembangunan SDM maka bangunan akan mangkrak. “Semoga nanti pemerintah punya formula yang bagus supaya nanti gerbang dan lainnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujar Mura.
Letak usaha tiwul milik Mura dengan gerbang gajah hanya sekitar 300 meter. Di Gerbang gajah terdapat ruko UMKM. Namun ia mempertanyakan apakah masyarakat bisa membayar sewa bangunan semegah itu. Mengingat untuk operasional gerbang gajah pasti akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
“Saya tidak yakin ini (gerbang gajah) bisa bergerak kalau pemerintah tidak memberdayakan masyarakat, dalam arti dididik agar ada alasan orang datang ke sini (gerbang gajah), “katanya.
Mura pun tidak mau bergantung untuk menempati ruko-ruko UMKM yang ada di gerbang gajah. Karena kemungkinan biaya sewanya pasti tinggi. Bersama beberapa masyarakat di Desa Kembanglimus Mura berencana untuk membuat wisata edukasi di sekitar gerbang gajah, supaya lebih bervariatif.
Sementara itu, Agus Rohmat, salah satu pengusaha kuliner di Borobudur mengatakan, terkait gerbang KSPN nantinya perlu inovasi dalam pengelolaannya, terutama gerbang gajah yang akan digunakan sebagai rest area. (man/ton)
