27 C
Semarang
Tuesday, 8 April 2025

Tanggul TPA Pasuruhan Jebol, Sampah Masuk ke Lahan Pertanian

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Tanggul TPA Pasuruhan di bagian utara jebol. Tampak beberapa sampah masuk ke lahan pertanian di sekitarnya. Genangan air bekas sampah berwarna hitam pun masih tersisa di lahan pertanian itu. Lahan tersebut milik Muhammad Mahbub, warga Desa Pasuruhan, Mertoyudan.

Mahbub bercerita, tanggul di TPA Pasuruhan tersebut jebol sekitar dua minggu lalu. Tanggul yang jebol  lebarnya 10 meter dengan tinggi 1 meter. “Tanggul ambrol baru dua minggu, saya langsung laporan ke DLH,” ujar Mahbub sambil menunjuk tanggul yang jebol.

Lahan milik Mahbub memang sangat dekat dengan TPA. Terlebih setelah sampah menggunung melebihi kapasitas. Pria 44 tahun ini mengaku terdampak dengan adanya TPA yang overload dan berdekatan dengan lahan pertanian miliknya.

Mahbub menjelaskan, sejak adanya TPA, lahan miliknya tidak sesubur dulu. Di lahan pertaniannya beberapa pohon pepaya layu, hampir mati. Begitu juga dengan beberapa pohon pisang. Ukuran umbi ketela pun kecil. Mahbub memilih menanam tanaman keras seperti albasia maupun jati.

“Ini sekarang pepaya sudah tidak menghasilkan. Sekarang satu tahun 3 kuintal saja sudah bagus. Kalau dulu bisa sampai 6 ton,” ujar Mahbub. Ia mengaku lahan tersebut merupakan warisan dari kakeknya. Sehingga ia tidak mau jika dibeli, namun ia bersedia jika ditukar guling.

“Itu dulu pernah mau dibeli per meter Rp 150 ribu. Tapi kan gimana ya itu kan warisan dari simbah. Tapi kalau mau tukar guling boleh, asalkan lahannya tidak jauh,” katanya.

Mahbub berharap, adanya respons dari bupati maupun dinas terkait, tentang
permasalahan sampah di TPA Pasuruhan. Agar segera diatasi dan dicarikan solusi. Sementara itu, Plt Kepala UPTD Pengelolaan Sampah DLH Magelang, Joni Budi Hermanto mengklaim, longsoran sampah di TPA Pasuruhan belum sampai tanah warga.

Menurutnya, per 1 Januari 2022 telah dilakukan pembatasan sampah di TPA Pasuruhan. Untuk itu, sampah yang masuk hanya anorganik terpilah.

“Kami upayakan mulai 1 Januari sampah itu sudah tidak naik ke atas. Saya sampai juweh dengan teman-teman operator di sana karena memang kondisinya sudah tinggi, kurang lebih 35 meter,” ujarnya. (man/lis)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya