RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Semua madrasah yang ada di Kabupaten Magelang melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Mulai dari tingkat Raudatul Athfal (RA) sampai Madrasah Aliyah (MA). Pembelajaran tatap muka (PTM) pun untuk sementara dihentikan selama 14 hari. Sampai situasi kembali kondusif.
Kepala Kemenag Kabupaten Magelang Panut menuturkan, tren angka Covid-19 yang tinggi menjadi alasan diberhentikannya PTM untuk sementara waktu. “Jadi kami di madrasah baik negeri maupun swasta, secara resmi per hari ini (kemarin, red) semua PJJ. Termasuk tenaga pendidiknya saya anjurkan untuk WFH,” kata Panut Kamis (24/2).
Panut menjelaskan, selain angka yang tinggi, di dua madrasah juga ditemukan kasus Covid-19. Yakni di MA Ma’arif Borobudur dan MAN 1 Magelang. “Kalau MAN 1 Magelang kebanyakan yang kena siswa. Total ada sekitar 28 siswa yang terpapar,” katanya. Sementara di MA Ma’arif Borobudur ada tiga guru terpapar.
Sebelumnya, di Kabupaten Magelang, semua madrasah sudah melakukan PTM terbatas. Yakni hanya 50 persen. Totalnya ada 833. Terdiri dari 428 RA, 312 MI, 72 MTs dan 21 MA. “Kalau pun ada guru yang bertugas di sekolah, harus menerapkan prokes. Yang sekiranya tidak enak badan langsung pulang,” katanya.
Dituturkan Panut, ke depan pihaknya akan berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, untuk keputusan setelah 14 hari nanti. Apakah memungkinkan untuk PTM atau harus berlanjut PJJ. “Kami akan selalu sinergi dengan tim gugus Kabupaten Magelang. Kita juga ikut kebijakan daerah,” ujar Panut.
Data terakhir Satgas Penanganan Covid-19 pada Kamis (24/2) angka konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Magelang mencapai 2012 orang. Sebanyak 1866 orang di antaranya menjalani isolasi mandiri dan 146 dirawat di rumah sakit. (man/ton)