RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Mengantisipasi tumbuhnya lumut di bebatuan Candi Borobudur, Balai Konservasi Borobudur (BKB) melakukan pembersihan di struktur bangunan candi. Terlebih di musim penghujan. Pembersihan dilakukan secara basah dan kering.
“Kalau pembersihan kering itu pakai sikat, dikosek-kosek gitu. Kalau yang basah pakai air,” ujar Wiwit Kasiyati Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB). Ia menuturkan, hujan yang terus terjadi di wilayah Magelang membuat banyak lumut tumbuh di bebatuan Candi Borobudur.
Kata Wiwit, jika lumut sudah tebal pembersihan lebih efektif dilakukan secara basah. Yakni dengan menyemprot air dengan tekanan, supaya lumut cepat hilang. “Pembersihan cuma pakai air biasa. Dilakukan secara rutin,” kata Wiwit.
Sambung Wiwit, pembersihan tidak hanya dilakukan saat musim penghujan saja. Namun juga dilakukan saat musim kemarau, jika mulai ada lumut yang menempel di bebatuan candi. Hal tersebut dilakukan supaya bebatuan Candi Borobudur tidak lapuk. (man/lis)