RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Sejumlah sopir angkot di wilayah Grabag mendatangi polsek setempat. Mereka mencari keadilan terkait adanya mobil odong-odong yang mengakut penumpang. Sebelumnya di tahun 2013 sudah ada kesepakatan bahwa mobil odong-odong hanya beroperasi di tempat wisata.
Nasirun, koordinator lapangan mengatakan Rabu (16/2) pihaknya melakukan audiensi dengan pengusaha odong-odong di Polsek Grabag. Para sopir angkot merasa dirugikan dengan adanya mobil odong-odong, karena juga menerima carteran dan tidak hanya beroperasi di tempat wisata.
“Padahal sebelumnya di tahun 2013 sudah ada kesepakatan bahwa mobil odong-odong tidak diperbolehkan membawa carteran. Hanya diperkenankan di wilayah wisata,” ujar Nasirun kepada Jawa Pos Radar Magelang.
Dalam audiensi tersebut ada 50 sopir yang datang. Selain itu juga datang dua pengusaha mobil odong-odong. Hasil audiensi tersebut disepakati bahwa mobil odong-odong tidak akan beroperasi di wilayah Grabag. “Pemilik mobil odong-odong setuju dan menandatangani,” katanya.
Menurut Nasirun sopir yang datang ke audiensi hanya perwakilan. Sementara yang lainnya tetap beroperasi supaya penumpang tetap terlayani. Pihaknya lega dengan hasil audiensi tersebut.
Hal senada disampaikan Kapolsek Grabag AKP Maryanto. Ia memastikan ke depan mobil odong-odong hanya beroperasi di wilayah wisata. “Tadi sudah ada kata sepakat bahwa intinya odong-odong tidak boleh operasi di wilayah Grabag. Kecuali di dalam area tempat wisata,” ujar. (man/lis)
