RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Status PPKM Kabupaten Magelang naik menjadi level 2. Angka konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Magelang yang mencapai 89 orang diduga menjadi indikasinya. Kendati begitu, masih belum ditemukan pasien yang terpapar varian Omicron.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi menuturkan, naiknya status menjadi PPKM level 2 membuat kewaspadaan harus semakin ditingkatkan.
“Kalau indikatornya, bisa jadi salah satunya adalah adanya peningkatan kasus hampir seluruh wilayah termasuk Kabupaten Magelang,” kata Nanda kepada Jawa Pos Radar Magelang, Selasa (8/2).
Angka Covid-19 yang terus mengalami kenaikan diduga paling banyak berasal dari pelaku perjalanan. “Sampai saat ini kita belum terdeteksi untuk Omicron. Hasil lab-nya juga belum keluar,” tutur Nanda.
Kegiatan tracing akan semakin digencarkan, untuk mengetahui orang yang terpapar Covid-19. Apalagi untuk varian Omicron penyebarannya cepat, tiga kali lipat dibanding varian yang biasa.
Vaksinasi dosis kedua akan dikejar, mengingat saat ini masih di angka 57,66 persen. Nanda mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dengan naiknya status PPKM di Kabupaten Magelang. “Ini merupakan momentum untuk meningkatkan kesadaran disiplin protokol kesehatan,” paparnya.
Terpisah, para pelaku wisata prihatin dengan status level 2 tersebut. “Kami berharap masyarakat dan pelaku wisata benar-benar memaksimalkan penerapan protokol kesehatan (prokes),” ujar Ketua Forum Daya Tarik Wisata (DTW) Kabupaten Magelang Edwar Alfian kepada Jawa Pos Radar Magelang, Selasa (8/2).
Menurutnya, secara prinsip DTW sudah siap. Baik dari sisi sarana prasarana maupun sumber daya manusia (SDM) pengelola. Mulai dari pengadaan wastafel dan sabun cuci tangan hingga penerapan alur pengunjung agar tidak bertabrakan.
“Kami berharap wisata tidak ditutup. Tidak masalah dengan peraturan ketat,” ungkap Edwar. Dengan ancaman gelombang varian Omicron dan kenaikan level, penerapan prokes akan menjadi titik berat.
Begitupun dengan Anis Rifai, kepala Pemasaran Punthuk Setumbu. Menurutnya kenaikan level akan mempengaruhi kunjungan wisata. Dia berharap tidak ada penutupan sektor wisata. “Mungkin lebih ke pengetatan prokes saja,” ucap Anis. (man/rhy/lis)