RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Lahan seluas 3 hektare di Dusun Diwak, Desa Purwosari, Tegalrejo, Magelang disiapkan menjadi pusat daur ulang sampah. Nantinya untuk menampung sampah dari wilayah sekitar Tegalrejo. Pusat daur ulang sampah tersebut maksimal hanya bisa menampung 10 ton sampah perhari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang Sarifudin mengatakan, lahan yang akan digunakan merupakan lahan milik Pemkab Magelang. Lahan yang luasnya 3 hektare tersebut tidak digunakan semuanya untuk pusat daur ulang sampah. Hanya sebagian saja.
“Lahan agak jauh dengan permukiman warga. Nanti konsep kita pembangunannya juga kita ambil di ujung paling belakang,” ujarnya. Sarifudin menuturkan, anggaran pengadaan pusat daur ulang sampah dari Kementerian Lingkungan Hidup. Berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang jumlahnya Rp 1,2 miliar.
“Itu kan sudah anggaran DKA. Insya Allah akan kita realisasikan di tahun 2022 ini,” kata Sarifudin.
DLH telah mengajak warga sekitar untuk melihat pusat daur ulang sampah di Malang yang tidak menimbulkan bau. Supaya masyarakat tidak khawatir. Mengingat beberapa masyarakat trauma dengan bau tidak sedap yang ditimbulkan dari sampah di TPA Banyuurip, Tegalrejo.
“Kemarin kan waktu kita sosialisasi ada beberapa masyarakat yang menolak nggak, menerima juga nggak. Mereka itu trauma dengan adanya TPA Banyuurip yang sampahnya ditumpuk begitu saja. Sehingga baunya sangat menyengat,” paparnya.
Ditambahkan Sarifudin, pusat daur ulang sampah yang dikunjungi di Malang cukup bagus. Sampah tidak hanya dibiarkan menumpuk, tapi juga diolah. Sehingga sampah di pusat daur ulang habis dalam sehari.
“Konsep kita pusat daur ulang sampah di Tegalrejo hanya menampung 10 ton, satu hari selesai. Ketika itu sudah kita realisasikan, sampah itu tidak mengganggu masyarakat sekitar. Langsung kita olah,” imbuh Sarifudin. (man/ton)