RADARSEMARANG.COM, MUNGKID – Akses pertambangan pasir di eks Desa Ngori, diputus oleh Pemerintah Desa Srumbung, Kabupaten Magelang. Jalur masuk menuju pertambangan akan dibuat tanggul alami. Hal itu dilakukan untuk menghalau jika terjadi banjir lahar dingin Gunung Merapi.
Kepala Dusun Kemiren, Desa Kemiren Triyono mengatakan, pihaknya memutuskan untuk mengeruk akses tambang dengan alat berat pada Kamis, (3/2) untuk dijadikan tanggul.
Komitmen tersebut pun dilanjutkan dengan kegiatan penanaman sejumlah bibit pohon sengon di bekas akses jalan truk-truk pengangkut pasir. Akses yang diputus berada di area Bego Pendem, lahan bekas tambang pasir di aliran Sungai Bebeng.
“Kalau (tebing) tidak dikembalikan lagi (jadi tanggul alami), ketika ada banjir lahar dingin, banjirnya bisa mencapai ke perkampungan warga,” ungkapnya, Jumat (4/2).
Namun, berdasarkan pantauan, truk pengangkut pasir masih bisa menuju eks Desa Ngori. Yakni dengan mengambil jalan menyusuri tepi Sungai Bebeng, area yang tidak direkomendasikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) untuk kegiatan penambangan pasir. (man/lis)