RADARSEMARANG.COM, MUNGKID – USAID Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua (IUWASH PLUS) menutup program kerja sama dengan Pemprov Jawa Tengah terkait program layanan air, sanitasi, dan perilaku higiene, Selasa (23/11).
Program yang dimulai sejak 2016 ini ditutup di Balkondes Ngadiharjo, Kecamatan Borobudur dan dihadiri sejumlah pejabat pusat maupun daerah.
Mewakili Pemkab Magelang, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Iwan Sutiarso menyampaikan sambutan Bupati Magelang Zaenal Arifin.
Dia memaparkan, lokus pendampingan USAID dalam program ini dilakukan di empat desa. Yakni Desa Tamanagung dan Pucungrejo, Kecamatan Muntilan serta Desa Mertoyudan dan Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan.
“USAID IUWASH PLUS juga melakukan pendampingan program di Kabupaten Magelang terkait air minum, sanitasi, dan perubahan perilaku hidup sehat yang dilakukan masing-masing OPD,” ujar Iwan.
Iwan menjelaskan, program tersebut telah membuahkan hasil. Yakni terjadinya peningkatan layanan air minum dari 79,19 pada 2-16 menjadi kurang lebih 90,21 di akhir tahun 2021.
“Soal percepatan layanan sanitasi, angka buang air besar sembarangan (BABS) di 2020 menjadi nol persen. Dari sebelumnya 19,17 persen,” imbuh Iwan.
Pihaknya berharap program tersebut diteruskan. Baik oleh OPD yang membidangi maupun masyarakat yang menerima program. “Kami juga berharap program pemberdayaan dan monitoring air minum dan sanitasi di desa hotspot dapat direplikasi desa lain,” ucap Iwan.
Sementara Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas Tri Dewi Virgiyanti kemudian menyampaikan, Pemerintah Indonesia menargetkan akses air minum layak tercapai 100 persen. Termasuk 15 persen air minum aman, 90 persen akses sanitasi layak, serta 15 persen sanitasi aman.
“Komitmen ini juga sudah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024,” ucapnya. (rhy/lis)