RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Sampah organik di Borobudur diubah menjadi pupuk. Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) akan bekerja sama dengan desa yang memiliki Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di sekitar Candi Borobudur.
Selasa (16/11/2021) pagi dilakukan tanda tangan MoU, TWCB dengan dua belas kepala desa di Borobudur serta CBT Nusantara. “Kita undang 12 desa yang di dalamnya ada TPS3R. Kami berharap, desa yang sudah ada TPS3R bisa bekerja sama dengan kami,” ujar General Manager TWCB Aryono Hendro Malyanto.
Kata dia, apabila sampah sudah menjadi pupuk organik, TWCB siap membantu dalam pemasaran. Kata dia di musim pandemi ini sampah di Candi Borobudur sekitar 1 ton kurang dalam sehari. Sedangkan sebelum pandemi sampah mencapai 4 ton. “Kalau yang sampah botol sudah tereduksi oleh para pemulung. Yang belum tereduksi yakni seperti plastik. Itu yang menjadi PR kami,” tutur Aryono.
Pihaknya menggandeng CBT Nusantara untuk memberikan pelatihan dalam percepatan pembuatan pupuk organik. “Pengelolaan sampah merupakan satu dari sekian banyak isu yang dikoordinasikan untuk ditangani. Untuk membuat Borobudur ini menjadi destinasi superprioritas,” jelas Rustam Efendi, sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marives.
Menurutnya pengelolaan sampah menjadi penting, karena di Kabupaten Magelang TPA sudah overload. Beberapa tahun ke depan harus ditutup. “Sehingga perlu mencari solusi dan terobosan untuk mengurangi timbunan sampah di TPA. Sambil menunggu pembuatan TPST regional,” ungkap Rustam Efendi. (man/lis)