RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Warga Desa Sambak, Kajoran, berinovasi dengan limbah tahu yang melimpah di wilayahnya. Salah satunya menjadikannya biogas. Kini energi dari limbah tahu tersebut telah dimanfaatkan oleh 65 kepala keluarga.
Kepala Desa Sambak Dahlan menceritakan, dulunya ia banyak memperoleh komplain dari masyarakat. Akibat limbah pabrik tahu yang mencemari lingkungan.
“Dulu itu warga pada komplain ke pemdes karena limbah tahu. Akhirnya saya ke DLH Kabupaten Magelang dan disuruh membuat proposal,” ujar Dahlan kepada Jawa Pos Radar Magelang.
Lewat proposal tersebut, Desa Sambak pun memperoleh bantuan dari DLHK Jawa Tengah. Berupa satu digester dan IPAL untuk biogas. Dalam perjalannya Pemdes Sambak semakin dimudahkan, karena ada warga yang dulunya pernah bekerja membuat biogas. “Warga mulai mengoptimalkan biogas tahun 2016. Sering berjalannya waktu digester untuk biogas bertambah. Baik dari bantuan maupun dari dana desa,” jelasnya.
Dahlan menambahkan, untuk merubah limbah tahu menjadi biogas sederhana. Yakni air limbah tahu dialirkan dan ditampung di digester. Gas metan yang dihasilkan dari tampungan tersebut dapat dimanfaatkan warga untuk menyalakan kompor.
Saat ini ada lima digester yang dimanfaatkan untuk membuat biogas. Umumnya satu digester bisa dimanfaat oleh 20 kepala keluarga. “Warga pada senang karena lebih murah dibandingkan dengan beli gas elpiji,” katanya. Dalam sebulan warga hanya perlu membayar Rp 15 ribu untuk biaya perawatan digester dan IPAL.
Karena inovasi tersebut Desa Sambak banyak memperoleh penghargaan. Terbaru mereka baru saja memperoleh penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) Lestari tahun 2021 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Sementara itu, Nisatul Fitroh salah satu warga mengatakan, dirinya terbantu dengan adanya biogas dari limbah tahu tersebut. Karena lebih hemat dibandingkan ketika memakai gas elpiji. “Dulu sebulan habis uang sekitar Rp 120 ribu untuk membeli 6 tabung gas elpiji. Sekarang pakai biogas hanya iuran Rp 15 ribu satu bulan,” ungkapnya. (man/zal)