RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Dwi Kuntari seorang bidan muda di Kabupaten Magelang membuat jamu khusus corona. Di musim pandemi ini, jamu tersebut laku keras. Bahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno pun juga ikut membeli jamu yang diberi nama Jamu Anti Corona (JAC).
Gadis 28 tahun ini menuturkan mulai membuat jamu sejak 2016. Ia belajar secara otodidak. Dwi panggilan akrabnya, menuturkan, sedari dulu memang terbiasa minum jamu.
Di sela kesibukan menjadi bidan, anak kedua dari empat bersaudara ini meluangkan waktu untuk membuat jamu. Hingga akhirnya ia menjual jamu yang dibuatnya itu. Total saat ini ada 13 jenis jamu yang dibuat oleh Dwi.
“Awalnya ya dari suka konsumsi jamu. Terus coba jual ke temen, kok pada suka. Akhirnya saja lanjutkan sampai sekarang. Diberi nama Jamu Deka karena singkatan nama saya,” jelasnya sambil tertawa.
Bidan lulusan Poltekkes Kemenkes Semarang ini pun mengemas jamu yang dibuat secara kekinian. Menggunakan botol yang di-branding. Ia memproduksi jamu di rumahnya Jalan Kyai Agung Santri, Jetis, Pucungrejo, Muntilan.
“Tahun 2020 pas awal corona itu saya nyiptain jamu anti corona. Saat itu obat-obatan susah. Terus saya nyoba bikin jamu yang buat meningkatkan imunitas. Terus saya kasih nama JAC,” katanya kepada Jawa Pos Radar Magelang. Bahan jamu anti corona terdiri dari jahe, kunyit, temulawak, sereh, kayu manis, kapulaga dan cabai.
Jamu anti corona yang ia buat pun menyedot perhatian Sandiaga Uno, sehingga akhirnya dibeli pada acara pameran April lalu. Selain Sandi, beberapa tokoh lain juga pernah mencoba jamu yang dibuat oleh Dwi.
Seperti Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang membeli jamu Aserehe (asem, lemon, sereh, jahe). “Kalau istri Pak Bupati Magelang beli yang gulas (gula asem) karena beliau sering gowes,” jelas Dwi. (man/ton)