RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Pengelola pendakian Gunung Sumbing via Dusun Butuh, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang berharap setelah PPKM berakhir 23 Agustus bisa kembali buka normal. Apalagi untuk pendakian gunung berada di alam terbuka. Sehingga risiko penularan Covid-19 tidak terlalu tinggi. Pengelola pun siap menerapkan protokol kesehatan.
Lilik Setyawan, pengelola basecamp pendakian Gunung Sumbing via Butuh mengatakan, selama PPKM ini pihaknya mematuhi aturan dari pemerintah untuk tutup. Selama tutup pengelola melakukan penataan jalur pendakian. Dia berkeinginan supaya jalur pendakian di Dusun Butuh bisa buka secara normal. Ia menjamin untuk kegiatan di alam terbuka selama menerapkan prokes, pasti aman.
“Pendakian kan berada di alam terbuka, tidak seperti wisata yang ada di tempat tertutup. Justru ini bisa meningkatkan imunitas, olahraga,” katanya. Kata Lilik, sebelum ada PPKM, selalu menerapkan prokes. Seperti halnya pembatasan jumlah pendaki, dalam sehari maksimal hanya 100 pendaki. Selain itu juga kewajiban membawa surat sehat.
“Mudah-mudahan minggu depan sudah bisa buka secara normal. Karena di musim kemarau hasil pertanian menurun. Sehingga kalau pendakian dibuka bisa menunjang pendapatan masyarakat,” tutur Lilik.
Lilik menambahkan, saat PPKM, pihaknya mengizinkan pendakian bagi
warga lokal yang melakukan kegiatan tahun baru Islam (Sura) di Gunung Sumbing. “Selain itu tanggal 17 Agustus kemarin kami juga izinkan pendaki secara terbatas. Karena tanggal 17 sudah menjadi tradisi upacara di gunung. Kami izinkan dengan syarat ikut membantu perbaikan jalur pendakian,” jelasnya.
Dikatakan oleh Lilik, selama penutupan jalur pendakian, banyak para pendaki luar kota yang bertanya kapan kembali buka. “Ada yang tanya lewat Instagram maupun WhatsApp,” pungkasnya. (man/lis)