RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Bangunan Candi Borobudur terkena hujan abu tipis dari Gunung Merapi, Kamis (12/8/2021). Balai Konservasi Borobudur (BKB) masih berkoordinasi dengan BPPTKG tentang kondisi Gunung Merapi. Untuk menentukan langkah, apakah perlu menutup stupa dan lantai Candi Borobudur atau tidak.
“Tadi malam mungkin ada letusan lebih besar dan tiupan angin ke Magelang dan sekitarnya. Tadi teman-teman laboratorium juga sudah saya suruh naik ke atas (bangunan Candi Borobudur) untuk melihat apakah bisa diukur atau tidak. Karena memang sangat tipis ketebalan abunya,” ujar Kepala BKB Wiwit Kasiyati.
Wiwit menuturkan hari ini (kemarin, Red) pihaknya sedang berkoordinasi dengan BPPTKG. Kata dia, jika ada kemungkinan letusan kembali dan lebih besar, maka stupa dan lantai Candi Borobudur akan ditutup dengan terpal.
Sementara itu, Mura Aristina staf BKB mengatakan, setelah dilakukan pengukuran, tebal abu hanya hanya 4,7 gram per meter persegi. Sehingga jika terkena angin akan hilang. Untuk penutupan terpal masih menunggu perkembangan situasi Gunung Merapi.
“Apabila hujan abu berkelanjutan tentu harus ada tindak lanjut. Namun sampai saat ini sepertinya BKB masih belum mengambil tindakan besar,” kata Mura. Selain di Candi Borobudur, dua candi lain yang berada di bawah naungan BKB juga terkena hujan abu tipis. Yakni Candi Pawon dan Mendut.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Magelang, hujan abu pada Kamis (12/8/2021) turun di beberapa desa di delapan kecamatan. Meliputi Kecamatan Dukun, Sawangan, Srumbung, Ngluwar, Salam, Muntilan, Mungkid dan Borobudur. (man/lis)