RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Peningkatan kasus Covid-19 diikuti naiknya permintaan jamu herbal. Ini dirasakan perajin jamu Haries Saprila, warga Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Penerapan PPKM darurat, katanya, juga membuat permintaan lebih banyak lagi. “Kenaikannya bisa mencapai 20 persen,” ujar Haries kepada Jawa Pos Radar Magelang, Kamis (8/7) kemarin.
Kebanyakan pemesan berasal dari Magelang. Selama PPKM darurat belum mengirim ke luar kota. Namun sebelumnya, Haries sudah pernah mengirim jamu ke Jogja, Solo, Semarang, hingga Jakarta. Apalagi, jamunya pernah dipromosikan Gubernut Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui Lapak Ganjar di Instagram.
Haries menawarkan berbagai jenis jamu. Di antaranya jamu kunir asem dan beras kencur. Jamu-jamu buatannya dikemas dalam botol berukuran 400 ml dan 250 ml. “Per Minggu rata-rata menjual 50 sampai 60 botol,” tutur pria yang sebelum pandemi aktif menjadi musisi ini.
Berbahan alami, jamu buatan Haries bisa bertahan selama hampir seminggu lemari pendingin. Tergantung variannya. Untuk beras kencur, bisa bertahan tiga hari. Sementara kunir asem bisa sampai 6 hari.
Haries memproduksi jamu secara mandiri bersama istrinya. Namun melihat ramainya permintaan, dia berencana merekrut karyawan. (rhy/lis)