RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Kopi Arabika Kaliangkrik menjadi salah satu kopi andalan di Kabupaten Magelang. Muncul sejak 2012, kopi ini terus meningkat dalam hal penjualan. Bahkan di tengah pandemi penjualan pun cenderung stabil. Dalam satu bulan 100 kilo green bean kopi Arabika Kaliangkrik rutin terjual.
Brand kopi yang dikelola oleh kelompok tani Mekar Lestari Dusun Pengkol ini memiliki cita rasa yang cukup unik. Yakni rasa buah-buahan. Dipengaruhi oleh tanaman di sekitarnya. Rinto, salah satu pegiat kopi di kelompok tani Mekar Lestari mengatakan, kebanyakan pembeli berasal dari kafe. Mereka biasanya membeli dalam jumlah banyak.
“Untuk penjualan kami lebih banyak di green bean. Karena sasaran utamanya adalah kafe besar. Produk kopi Arabika Kaliangkrik sudah dijual ke semua wilayah Indonesia. Kecuali Papua yang belum,” jelas Rinto. Pria 34 tahun ini menuturkan untuk harga green bean kopi kopi Arabika sendiri bervariatif. Tergantung prosesnya. Ada yang full wash, honey, dan natural.
“Untuk yang natural satu kilo Rp 130 ribu. Honey Rp 120 ribu per kilo, dan full wash Rp 105 ribu per kilo,” katanya.
Selain itu, kelompok tani Mekar Lestari juga menjual roast bean dan kopi bubuk dalam jumlah terbatas. Untuk kopi yang dijual yakni diambil dari 116 petani kopi arabika yang ada di Kaliangkrik.
Kata Rinto saat ini mulai banyak petani yang menanam kopi di wilayah Kaliangkrik. Selain menanam tembakau. Bahkan April tahun ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, datang ke Dusun Pengkol, untuk merasakan kopi Arabika Kaliangkrik.
Kata Rinto, Sandi pun terpikat dengan rasa kopi Arabika Kaliangkrik. Sandi siap untuk mendukung pengembangan SDM di kelompok tani Mekar Lestari. “Rencanannya, kami ingin ada edu wisata petik kopi di kebun petani. Supaya pengunjung tahu bagaimana proses dari hulu ke hilir,” pungkasnya. (man/lis)