RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Tidak ingin kehilangan momen kelulusan, SMK Muhammadiyah 2 Muntilan, Kabupaten Magelang gelar wisuda drive thru. Sejak pagi, halaman sekolah steril dari kendaraan bermotor yang diparkir. Kayu-kayu dipatok di beberapa titik. Disambungkan dengan tali rafia berwarna biru, dibuat untuk mendukung rekayasa jalur peserta wisuda.
Dari gerbang sekolah, para siswa berpakaian toga, mengenakan pelindung wajah. Siswa datang mengendarai motor diboncengkan orang tuanya. Berkendara sesuai nomor urut. Sesampainya di depan panggung utama, siswa turun dari kendaraan. Kemudian naik ke atas panggung untuk diwisuda oleh kepala sekolah, juga menerima sertifikat penghargaan kelulusan. Proses ini sangat singkat. Begitu selesai, siswa kembali naik motor. Lalu pulang.
Kepala SMK Muhammadiyah 2 Muntilan Untung Supriyadi menjelaskan, wisuda ini dilakukan untuk memberikan kesan, dan pengalaman berharga bagi lulusannya. Bahwa pelaksanaan wisuda kali tidak biasa. Sederhana, tapi sarat makna. Sebab masih dalam suasana pandemi Covid-19. Juga untuk memecah kerumunan. “Total yang diwisuda ada 67 siswa,” kata Untung, Rabu, (9/6).
Dari puluhan siswa yang lulus, 24 di antaranya sudah mendapat pekerjaan. Enam siswa punya usaha sendiri. Lainnya masih dalam masa tunggu. “Ada tiga siswa yang masih menjalani tes di salah satu bank, dan di Purworejo ada 15 anak,” ungkapnya.
Dia berharap, lulusan tahun ini tidak hanya fokus pada mencari pekerjaan. Namun harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Ini sesuai dengan misi sekolah yang selalu digaungkan. Sebagai sekolah pencetak wirausaha.
Hadir dalam acara ini, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang Jumari. Ia berpesan, lulusan SMK Muhammadiyah siap menghadapi perubahan zaman yang sering kali tidak terduga. Mental, dan kemandirian sangatlah dibutuhkan. “Anak-anak harus punya mental wirausaha. Bukan saatnya lagi, lulus sekolah berpikir mau jadi apa? Tapi berpikirlah mau membuat apa,” pesannya. (rfk/put/lis)