RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Sebanyak 30 pembatik dari Kabupaten Magelang mengikuti pelatihan pengembangan motif batik. Kepala Seksi Industri Kerajinan dan Aneka Disperinaker Kabupaten Magelang Bagus Setiawan mengatakan, pelatihan ini untuk memberikan wawasan mengenai desain batik dan kombinasi warnanya.
“Harapan kami, pelatihan ini akan memunculkan ide-ide baru,” ujar Bagus kepada RADARSEMARANG.COM, Selasa (8/6/2021) di homestay Setumbu. Kegiatan digelar hingga 10 Juni.
Heri Subagyo pemilik Bebby Batik Art Semaranng mengatakan, pembatik bukan pelukis Menurutnyam pelukis jika melukis ayam maka hasilnya seperti ayam. Sementara pembatik tidak harus. Justru hasil berbeda itu yang akan membuatnya memiliki nilai seni.
Bahkan jika dipertahankan, bisa menjadi ciri khas pribadi. Dia juga mengatakan, batik memiliki sifat dekoratif alias hiasan. Yakni dipengaruhi motif dan warna.
Batik di masa kini pun sudah tidak seperti dulu. Batik tidak melulu dibuat sebagai kain. Melainkan bisa langsung dibuatkan pada pola pakaian. Sehingga tidak membuang kain dan malam jika pada akhirnya terpotong menjadi kain perca. “Batik harus naik kelas, harus jual fashion,” ujar Heri.
Pelatihan ini diapresiasi Indar, peserta asal Borobudur. Meski baru mengikuti hari pertama, acara tersebut sangat bermanfaat. Ia mengaku mendapatkan wawasan baru terkait teknik pembuatan batik. Indar pun bertekad melakukan inovasi. “Pokoknya ingin kualitas batik saya semakin maju dan penjualannya meningkat,” ucapnya antusias. (rhy/lis)