RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Ribuan tanaman cabai milik Dwi Rahayu warga Kebonagung, Bandongan Kabupaten Magelang mati terkena penyakit busuk batang. Penyebabnya karena curah hujan yang tinggi. Sehingga menimbulkan genangan air di kebun cabai miliknya.
“Tanaman cabai yang berjumlah 2.000 semuanya membusuk,” ujar Dwi ketika ditemui di kebun miliknya.
Tidak ada satu pun tanaman yang terselamatkan. Cabai yang sudah berbuah juga mengering di tanamannya. Beruntung sebelum tanaman cabai mati, Dwi sudah beberapa kali memanen. Sehingga ia tidak mengalami kerugian.
Menurut Dwi, total ia mengeluarkan sekitar Rp 5 juta untuk modal menanam cabai. Sedangkan hasil penjualan cabai miliknya menghasilkan uang hampir Rp 30 juta di tengah harga cabai yang melonjak. “Saya bersyukur tanaman cabai mati setelah dipanen hampir 3 bulanan,” katanya.
Dwi termasuk beruntung, pasalnya beberapa warga ada yang merugi. Setelah tanaman cabai diserang penyakit batang busuk. “Tetangga saya ada yang baru tanam belum sampai satu bulan sudah membusuk,” kata perempuan 42 tahun ini.
Di samping curah hujan yang tinggi, ia juga mengeluhkan harga pupuk yang naik. Apalagi selama ini ia tidak memperoleh subsidi pupuk dari pemerintah. ” Saya beli 50 kilogram pupuk harganya Rp 300 ribu,” pungkas Dwi. (man/bas)