RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Iyam tetap membuka toko baju bekas miliknya di Jalan Soekarno-Hatta Desa Bumirejo, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang Minggu (28/2/2021). Toko tampak sepi sekitar pukul 14.10.
Namun sembari menata dagangan, wajah Iyam begitu sumringah. Setelah empat jam buka, Rp 400.000 sudah masuk kantongnya. “Dulu sehari paling dapat Rp 300.000 tapi pandemi malah bisa sampai Rp 700.000,” kata Iyan kepada Jawa Pos Radar Kedu.
Sudah tujuh tahun Iyam berbisnis baju bekas. Jenisnya bermacam-macam. Ada jaket, celana, hingga kemeja. Harganya dibanderol mulai Rp 35.000 sampai Rp 100.000.
Pada 2020, permintaan di tokonya mulai meningkat. Katanya, baju bekas sedang menjadi tren. Dia bahkan menambah jumlah kulakan sampai sekarang.
Selama ini Iyam menjual dagangan hanya secara offline. Meskipun dia tahu sekarang banyak toko online baju bekas. Harganya pun cenderung lebih mahal karena konsepnya lebih modern.
Iyan tidak merasa keberatan atau menganggapnya sebagai ancaman. Baginya, setiap pedagang punya cara dan rezekinya sendiri. Dia pun masih tetap ingin mempertahankan konsep berdagangnya yang sederhana. “Nyatanya sampai sekarang toko saya masih bertahan, Mbak, ” katanya sambil tertawa ringan. (rhy/ton)