RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Kunjungan wisata turun, pengusaha homestay di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, gigit jari. Libur panjang Imlek juga tak menunjukkan peningkatan. Banyak yang banting setir demi mecukupi kebutuhan.
“Libur panjang Imlek dari Jumat sampai Minggu, tidak membuat ramai pengunjung yang menyewa homestay. Sejak adanya pandemi Covid-19 pendapatan dari homestay hampir tidak ada, karena sepi penyewa,” ujar Suyanto, salah satu pemilik homestay Minggu (14/2/2021).
Suyanto menjelaskan masa pandemi, dalam satu bulan hanya ada satu sampai dua penyewa saja. Rata-rata dalam satu bulan Suyanto hanya mendapatkan keuntungan Rp 250 ribu. Padahal sebelum pandemi bisa memperoleh Rp 4 juta.
“Masyarakat di Kecamatan Borobudur sangat terdampak adanya Covid-19, karena mayoritas memperoleh pendapatan dari sektor pariwisata,” ujarnya. Karena tidak ada pemasukan dari homestay Suyanto pun banting setir menjadi pekerja bangunan.
Hal serupa juga dialami oleh Subadi, pemilik homestay lainnya. Ia mengeluhkan sepinya para pengunjung. Sebelum pandemi ia mampu menghasilkan Rp 5 juta per bulan. Karena tidak ada pemasukan ia hanya mengandalkan uang pensiunan tentara serta hasil menjual es batu.
“Dulu kebanyakan yang sewa homestay dari Jakarta dan Kalimantan, tapi karena ada pandemi tidak ada yang ke sini. Meskipun di hari libur panjang seperti sekarang ini,” jelas Subadi. (man/zal)