RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Penjual makanan di Dusun Ngelerep, Deyangan Mertoyudan terpaksa menutup usahanya. Hal tersebut dilakukan karena bau yang tidak sedap dari sampah di TPA Pasuruhan terutama di musim penghujan. Saat ini sampah di TPA Pasuruhan terus menggunung melebihi kapasitasnya.
“Warung kami sangat terganggu dengan adanya sampah yang menggunung dan lalat yang sangat banyak. Para pengunjung warung akhirnya merasa terganggu sehingga kami putuskan untuk tutup karena di musim penghujan sangat bau,” ujar Dani Rasyid, pemilik warung makan di Dusun Ngelerep Minggu (14/2/2021).
Bau sampah semakin menyengat, karena jarak warung dengan TPA Pasuruhan sekitar 500 meter. Kata dia, bau sampah sangat menyengat ketika sedang dilakukan pengerukan karena juga terbawa oleh angin. Di samping itu Dani juga mengeluhkan akibat sampah yang menggunung, membuat warungnya sering ada tikus got.
Dani menjelaskan, ia membuka warung tersebut pada 2018. Saat itu sampah belum melebihi kapasitasnya sehingga tidak menimbulkan bau yang menyengat. “Dulu warung kami sempat ramai sebelum baunya seperti sekarang. Adanya bau sampah yang tidak sedap jelas sangat berpengaruh terhadap usaha kami,” jelas Dani.
Ia pun berharap pengelolaan sampah lebih diperbaiki atau malah pindah tempat, karena sudah melebihi kapasitasnya. Agar bau sampah tidak lagi mengganggu masyarakat sekitar. (man/ton)