29 C
Semarang
Tuesday, 17 June 2025

Waspada Lur! Awan Panas Merapi Mengarah ke Barat Daya

Artikel Lain

Gunung Merapi yang berulang kali mengeluarkan awan panas tampak dari Kecamatan Srumbung Magelang Kamis (28/1/2021). (LUQMAN SULISTIYAWAN/JAWA POS RADAR KEDU)

RADARSEMARANG.COM, Mungkid– Masyarakat di Desa Kaliurang, Srumbung, Kabupaten Magelang mulai mewaspadai kemungkinan bahaya awan panas guguran yang mengarah ke barat daya. Pasalnya wilayahnya berdekatan dengan puncak Gunung Merapi yang akhir-akhir ini aktivitasnya meningkat.

“Di Kecamatan Srumbung, Desa Kaliurang merupakan yang paling dekat dengan puncak Merapi. Dua dusun yakni Sumberejo dan Kaliurang Utara jaraknya hanya 7 kilometer. Sehingga kami minta untuk selalu waspada dan apabila status Merapi naik akan mengungsi,” ujar Kepala Desa Kaliurang Kiptia Kamis (28/1/2021).

Kiptia mengatakan masyarakatnya masih beraktivitas seperti biasa, meski Rabu (27/1/2021) Gunung Merapi sempat meluncurkan awan panas sebanyak 36 kali yang mengarah ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong. Untuk mengantisipasi aktivitas penambangan, pemerintah Desa Kaliurang pun memasang portal di jalan utama yang biasa dilalui truk pengangkut material tambang pasir.

“Agar tidak ada penambangan di Kali Bebeng yang dekat dengan wilayah kami, maka jalan utama diportal untuk sementara waktu,” ujarnya.

Kiptia mengatakan, di hari awal penutupan jalan tersebut masih ditemukan beberapa truk tambang yang akan ke Kali Bebeng. Namun akhirnya putar balik karena jalan tersebut telah diportal.

Sementara itu, berdasarkan data dari Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Kemarin (28/1/2021) telah terjadi awan panas guguran sebanyak satu kali yang masih mengarah ke barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong. “Awan panas guguran hari ini terjadi satu kali pukul 10.13 pagi. Tercatat di seismograf dengan amplitudo 69 milimeter dan durasi 175 detik,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Pranowo.

Ia mengatakan sampai saat ini belum ada rencana maupun arahan bagi warga Srumbung untuk mengungsi. Karena jaraknya lebih dari 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Selain itu awan panas guguran juga masih mengarah ke Kali Krasak dan Boyong. “Jika terjadi erupsi eksplosif lontaran material hanya menjangkau 3 kilometer, sedangkan wilayah Srumbung yang paling terdekat 7 kilometer, jadi masih dirasa aman,” tandasnya. (cr2/ton)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya