30 C
Semarang
Friday, 18 April 2025

Penambangan Pasir Tak Pedulikan Status Merapi

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Beberapa warga Kecamatan Srumbung, Magelang masih melakukan penambangan pasir di lereng Gunung Merapi yang berada di Kali Putih. Padahal saat ini aktivitas Gunung Merapi sedang meningkat. Bahaya guguran lava dan awan panas pun mengarah ke barat daya-selatan.

“Kami tetap melakukan penambangan pasir, meskipun sudah ada larangan dari pemerintah. Karena merupakan sumber pendapatan kami, kalau harus menunggu Merapi aman, bisa-bisa malah tidak bisa makan,” ujar Sugeng, salah satu penambang asal Dusun Salamsari, Mranggen, Srumbung Selasa (26/1/2021).

Sugeng mengatakan, jarak lokasi tambang pasir dengan puncak Merapi hanya sekitar 1,5 kilometer. Ia mengaku saat melakukan penambangan sering melihat guguran lava maupun suara gemuruh. Kendati begitu, ia sudah terbiasa apalagi saat ini guguran lava dan awan panas mengarah ke Kali Krasak dan belum ke arah Kali Putih, sehingga ia tidak terlalu khawatir.

Dalam satu minggu ia melakukan penambangan pasir selama lima hari dari Senin sampai Jumat. Ia melakukan aktivitas penambangan pasir dari pagi sampai siang. “Yang penting selama di lokasi penambangan selalu memantau arah guguran lava dan awan panas. Saya sudah terbiasa, karena sudah menambang pasir di Kali Putih sejak masih kecil,” katanya.

Sementara itu, aktivitas Gunung Merapi yang meningkat tidak mengurangi stok di depo pasir. Dalam sehari para penambang menyetor sekitar 7 kubik pasir. “Aktivitas Gunung Merapi tidak berpengaruh, karena masih banyak penambang yang menyetor pasir,” ujar Totok, salah satu pemilik depo pasir, di Dusun Salamsari.

Totok mengaku menjual 1 kubik pasir seharga Rp 150 ribu. Kata dia, kebanyakan pasir di Srumbung dipasarkan di daerah Semarang dan Demak. “Yang justru menjadi kendala malah Covid-19 ini sehingga penjualan tidak sebanyak sebelumnya,” jelasnya. (cr2/ton)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya