RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Sempat pulang Senin (14/12/2020), para pengungsi Merapi dari Dusun Babadan 1, Desa Paten, Kecamatan Dukun kembali dievakuasi. Mereka kembali ke barak pengungsian di Wisma Nugraha, Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang Selasa (5/12/2021) siang. Hal ini menyusul masih tingginya aktivitas Gunung Merapi.
Kodim 0705/Magelang membantu ratusan warga Dusun Babadan 1 Desa Paten untuk mengungsi. Danramil Dukun Kapten Winarto mengatakan, Kodim 0705/Magelang mengerahkan tiga kendaraan angkut untuk memperlancar proses evakuasi warga.
Sekretaris Desa Banyurojo Agus Firmansah mengatakan, pengungsi kembali setelah mendapat sosialisasi terkait kondisi Gunung Merapi oleh BPPTKG Senin (4/1/2021). Dalam sosialisasi tersebut, BPPTKG menerangkan kondisi Merapi saat ini tidak dalam kondisi membaik.
“Kami sebagai desa penyanggga mengundang mereka karena merasa memiliki beban moral. Desember kemarin ketika mereka pulang, sebetulnya desa tidak mengizinkan,” ujar Agus kepada Jawa Pos Radar Kedu Selasa (5/1) sore.
Sementara itu, Sarni, warga Babadan 1 mengatakan pihaknya ke barak pengungsian setelah diberitahu pemerintah desa. Sarni pun mengaku tidak memiliki pilihan lain, sehingga nurut saja. Terlebih, dia memiliki anggota keluarga dari kalangan balita dan lansia.
“Kemarin pas pulang, ya beraktivitas seperti biasa. Kerja di tegalan. Di sana sering terdengar suara gemuruh Merapi. Sebenarnya saya nggak takut karena sudah terbiasa. Tapi katanya aktivitas Merapi memang meningkat. Jadi ya manut saja demi keselamatan,” kata Sarni.
Sementara itu Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Magelang memastikan kebutuhan logistik pangan maupun nonpangan bagi para pengungsi terpenuhi.
“Warga lereng Gunung Merapi di posko pengungsian Banyurojo, Mertoyudan, Ngrajek dan Tamanagung kembali mengungsi, kami pastikan semua kebutuhan mereka terpenuhi. Sampai saat ini stok logistik di gudang Dinsos masih aman.” ujar Prasetya Sakti, kasi Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinsos Kabupaten Magelang.
Kata Prasetya, saat ini permintaan dari beberapa posko pengungsian, kebanyakan terkait kebutuhan nonpangan seperti selimut maupun kasur. Namun ia tidak bisa memenuhi semuanya. Mengingat logistik tersebut banyak yang dibawa pulang oleh pengungsi dan tidak dibawa kembali ke posko pengungsian.
“Saya rasa semua kebutuhan bagi pengungsi masih terpenuhi. Kalau pun ada kekurangan masih bisa kami atasi karena juga ada bantuan dari pihak ketiga baik dari masyarakat maupun lembaga,” katanya.
Untuk kebutuhan pangan pihaknya masih mempunyai cadangan beras pemerintah (CBP) sebesar 100 ton. Di samping itu, Dinas Sosial juga telah menyiapkan logistik untuk 1000 bilik tambahan. Sebagai antisipasi jika ada penambahan pengungsi. (cr3/cr1/cr2/mg1/mg2/lis)