RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Virus korona memberi dampak turunnya tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Candi Borobudur. Tingkat penurunan mencapai 30 persen. Sekretaris Perusahaan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Emilia Eny Utari, Sabtu (8/3/2020) dalam kunjungannya di Candi Borobudur mengatakan hal itu.
“Ya pasti dampak lah. Kunjungan, pasti jelas wisman menurun. Kalau dibandingkan dengan tahun lalu sampai dengan Februari itu, kita turun sampai 30 persen. Tahun lalu ya, kalau dibandingkan di Borobudur. Semua, Prambanan juga sama, kita semua 30 persen turun,” katanya.
Emilia menyebutkan, wisman yang berkunjungan saat ini didominasi dari Eropa. Sebelum adanya virus korona, kata Emilia, tingkat kunjungan wisman didominasi dari China.
“Sekarang kebanyakan dari Eropa. Eropa, karena Asia terbesar China tutup, nggak boleh masuk. Otomatis Korea tidak keluar juga, Singapura yang mulai begitu, tapi masih ada beberapa saja,” ujarnya.
Emilia mengungkapkan, berdasarkan data, jumlah kunjungan wisman pada bulan Januari dan Februari tahun 2018, 2019 dan 2020 bisa sebagai bahan perbandingan dalam persentase kunjungan. Pada tahun 2018 bulan Januari tercatat ada 16.907 wisman dan Februari ada 21.505 orang. Sedangkan pada tahun 2019, bulan Januari 13.398 orang dan Februari 16.642 orang.
“Sedangkan pada 2020 kunjungan wisman bulan Januari ada 15.603 orang dan Februari 11.506 wisman,” urainya.
Emilia menyebutkan, pihaknya telah menerapkan kebijakan khusus di loket masuk khusus wisatawan mancanegara. Wisman yang memasuki ruangan untuk membeli tiket, menurutnya, akan langsung dilakukan pengecekan suhu (thermal scanner). Selain itu, di lokasi ini juga disediakan hand sanitizer.
“Mereka sudah tahu bahwa di sini supaya kita semuanya aman ya, supaya tidak ada keresahan. Takutnya kalau nggak ada seperti itu (thermal scanner) bisa lolos, orang bisa berpikir macem-macem. Nanti dengan adanya tindakan semacam ini sudah paham bahwa mereka suhunya bagus berarti dia aman, dia sehat, dia bisa wisata,” paparnya.
Emilia menuturkan, pihaknya hingga kini terus berupaya meningkatkan kunjungan, terutama pada kunjungan domestik atau wisnus. Sebab, kata Emilia, pemerintah telah memberi anjuran agar wisatawan domestik tidak melakukan perjalanan wisata ke luar negeri.
“Kita meningkatkan yang domestik. Domestik kita tingkatkan sesuai anjuran pemerintah. Domestik kita tingkatkan supaya wisatawan domestik tidak usah keluar negeri kan, mereka di dalam negeri tetap aman,” tukasnya. (had/lis/bas)