RADARSEMARANG.COM, MUNGKID – Sepanjang tahun 2019, sebanyak 2.977 rumah rusak akibat 581 bencana. Angin kencang dan tanah longsor masih mendominasi bencana di sepanjang tahun 2019.Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edi Susanto, mengatakan, bencana juga menyebabkan 21 orang luka dan 18 orang meninggal.
Rinciannya, rumah rusak akibat bencana angin kencang menyebabkan 2.760 rumah rusak, tujuh orang luka-luka. Lalu banjir menyebabkan satu rumah rusak. “Sedangkan kebakaran rumah sebanyak 146 rumah rusak, tiga orang luka-luka, dan satu meninggal. Untuk tanah longsor, 57 rumah rusak, empat orang luka-luka dan satu orang meninggal. Sedangkan bencana kejadian lain, sebanyak 14 rumah rusak, tujuh orang luka-luka dan 14 orang meninggal dunia,” katanya, Jumat (3/1)
Dari 581 bencana yang tercatat, menurutnya, angin kencang hampir merata terjadi di 21 di Kabupaten Magelang. “Angin kencang tercatat terjadi 223 kejadian, tanah longsor 203 kejadian, kebakaran rumah 59 kejadian, dan 37 kejadian lain. Untuk banjir tujuh kejadian, 33 kebakaran hutan, 17 bencana kekeringan, dua bencana gunung api,” imbuhnya.
Edi menuturkan, untuk kejadian angin kencang banyak terjadi di kecamatan Muntilan, Mungkid, Sawangan, Borobudur, Dukun, Mertoyudan dan Tempuran. Sedang bencana tanah longsor sering terjadi di Kecamatan Salaman, Sawangan, Kajoran, Borobudur, Tempuran, dan Kaliangkrik.
“Untuk kecamatan-kecamatan tadi, perlu mewaspadai bencana di tahun 2020. Mengingat saat ini musim hujan terus terjadi dengan intensitas tinggi. Selain itu, hujan saat ini juga disertai angin kencang. Jadi masyarakat perlu mewaspadai bencana yang akan terjadi,” jelasnya. (had/ton)