RADARSEMARANG.COM, Magelang – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Magelang sudah melakukan aktivasi identitas kependudukan digital (IKD) bagi 8.486 warga. Atau tercapai sekitar 3,5 persen dari target yang ditetapkan pemerintah pusat, yakni 25 persen sampai dengan akhir 2023.
“Meskipun kita baru sampai 3,5 persen, tapi capaian itu sudah tertinggi di Jawa Tengah,” kata Plt Kepala Disdukcapil Kota Magelang RR Sri Mulatsih di sela acara sosialisasi perundang-undangan tentang penerapan IKD bagi masyarakat Kota Magelang dan pemanfaatan mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) di aula Kecamatan Magelang Selatan, Kamis (22/6).
Ucik –sapaan akrabnya—mengatakan, pihaknya akan terus mengejar capaian itu. Ia optimistis tercapai. Kepercayaan diri ini bukan tanpa alasan. Disdukcapil Kota Magelang telah melakukan aktivasi IKD di lembaga pemerintahan maupun non pemerintahan, dan perbankan. Juga di instansi TNI-Polri. Hingga saat ini tercapai 90 persen.
“Sekarang sasaran kita sudah sampai ke masyarakat. Kalau untuk pendidikan seperti di kampus-kampus, kita on the way,” ucapnya.
Ia menjelaskan, aplikasi IKD tertanam di gawai masing-masing pengguna atau pemilik identitas. Satu user ID berlaku untuk satu orang. IKD ini sudah terintegrasi dengan berbagai data.
Selain nomor identitas kependudukan (NIK), termuat juga informasi Kartu Keluarga (KK), vaksinasi Covid-19, kartu BPJS Kesehatan, dan lainnya. Kelebihan IKD ini memudahkan masyarakat untuk melihat berbagai identitas kependudukan dalam satu genggaman.
Melihat kelebihan IKD, Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz mengimbau masyarakat untuk bertransformasi, yakni mengubah identitas kependudukan dari konvensional menjadi digital. Jika sudah memiliki IKD, masyarakat juga bisa menggunakan mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) yang tersedia di seluruh kecamatan, dan di Mal Pelayanan Publik (MPP). “IKD ini mempermudah pelayanan publik,” katanya. (put/aro)
