29.1 C
Semarang
Saturday, 23 August 2025

Jembatan Ngembik Magelang akan Dibangun Permanen

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Magelang – Jembatan gantung Ngembik akan dibangun permanen pada 2024. Saat ini kondisinya memprihatinkan. Hanya terbuat dari bambu yang disusun dan dipancang bersi berdiameter kecil.

Jembatan ini bergoyang-goyang ketika terhempas angin atau ketika dilewati pengguna jembatan. Padahal keberadaannya  sangat penting. Menjadi penghubung Kampung Ngembik, Kota Magelang dengan Desa Rejosari, Kabupaten Magelang.

Kemarin (8/5) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau jembatan didampingi Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz dan Bupati Magelang Zaenal Arifin.

Ganjar Pranowo menyatakan jembatan gantung ini dibangun dengan kolaborasi pemerintah daerah, provinsi, dan pusat. Kota Magelang dan Kabupaten Magelang dijatah pembahasan tanah. Pemerintah provinsi membangun konstruksi bagian bawah, dan pemerintah pusat membantu sisanya. Nantinya jembatan ini akan bisa dilewati kendaraan besar, karena dibangun selebar 7 meter.

Pelebaran bahu jalan jembatan ini untuk memudahkan akses kendaraan yang akan menuju Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Regional di Bandongan.“Ini akan menjadi jalur yang cukup padat,” sebutnya.

Ganjar juga terkejut dengan sejarah dibangunnya jembatan ini. Rupanya, jembatan ini merupakan milik pribadi warga setempat yang dibangun oleh almarhum Sucipto. Kini perawatan dan pengelolaan Jembatan Ngembik diteruskan oleh anak almarhum.

“Dulu Pak Cipto prihatin melihat masyarakat yang menyeberang naik getek, dan setiap tahunnya selalu ada yang kecelakaan, maka dibuat (jembatan) ini. Tentu perlu kita kasih penghargaan. Kalau perlu nanti dikasih nama Jembatan Pak Cipto, karena beliau yang pertama merintis,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Magelang MS Kurniawan menyampaikan, pembangunan Jembatan Ngembik ini termasuk proyek prioritas nasional. Kota Magelang mendapat jatah pengadaan tanah untuk fondasi jembatan serta pelebaran akses jalan masuk senilai Rp 18 miliar.

Pelebaran jalan dilakukan mulai dari Jalan Perintis Kemerdekaan (Kupatan) sampai Jalan Rambutan. Setidaknya ada 123 keluarga yang terdampak rangkaian proyek pembangunan Jembatan Ngembik ini. “Tahun 2023 ini pembebasan tanah dilaksanakan,” jelas Wawan—sapaan akrabnya.

Menurutnya Pemkot Magelang dan Pemkab Magelang mengusulkan  bantuan provinsi Rp 48 miliar untuk keperluan pembangunan jembatan dan jalan dari Jl Perintis Kemerdekaan (Kupatan) sampai Desa Windusari. Pasalnya akses jalan menuju jembatan yang semula 3 meter akan diperlebar menjadi 7 meter, ditambah 1 meter untuk trotoar. Totalnya 8 meter. “Jalan ini nantinya menjadi kelas jalan kolektor, dan bisa dilewati truk atau kendaraan enam roda,” imbuhnya.

Warga Rejosari, Kabupaten Magelang, Santi Sastra, 39, mengaku masyarakat sudah menunggu lama pembangunan jembatan ini. Bahkan katanya, warga menjuluki sebagai jembatan “seribu janji.” Karena tak kunjung terealisasi. Ia harap, kali ini bukan sekadar kabar. Tapi benar-benar terwujud. (put/lis)

Reporter:
Puput Puspitasari

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya