RADARSEMARANG.COM, Magelang – Mendekati Lebaran 1444 Hijriah, Pasar Rejowinangun diserbu pengunjung. Mereka mencari berbagai pernak-pernik kebutuhan Lebaran, dengan harga yang terjangkau. Mulai dari baju, sepatu, toples, gorden, juga aneka kue kering.
Renita, 35, warga Kota Magelang, ini lebih memilih pergi ke pasar tradisional karena harganya yang terjangkau. Jika uang Rp 200 ribu dipakainya untuk belanja ke toko besar, hanya dapat satu baju. Namun di Pasar Rejowinangun, ia bisa memborong tiga baju sekaligus. “Yang penting pintar-pintar nawarnya mbak,” ujarnya kemarin.
Menurut Renita, proses tawar-menawar di pasar tradisional inilah yang justru membuatnya rindu. Jika harga yang dilepas penjual sesuai nilai tawarnya, ia merasa puas. “Memang di situ sensasinya. Lagi pula, saya juga ingin melarisi pasar tradisional, supaya pasarnya tidak mati. Apalagi harganya lebih murah, barang-barangnya juga cukup bagus asal telaten memilih,” imbuhnya sambil memilih-milih baju.
Pengunjung lainnya, Nuning, 50, terlihat sedang melihat-lihat toples lebaran untuk mempercantik meja ruang tamunya. Ia ingin memperbaharui toples di rumahnya, agar kue-kue kering yang disajikan terlihat lebih lezat. “Kalau toplesnya bagus, yang silaturahmi juga pasti senang,” terangnya.
Ia juga menenteng berbagai kue kering dan camilan yang baru saja dibelinya. Seperti nastar, kue sagu, kue putri salju, dan lainnya.
Penjual kios baju anak, Riyana, 36, bersyukur penjualan Lebaran tahun ini sangat menggembirakan. Dari omzet biasanya Rp 1 juta, kini berlipat menjadi Rp 5 juta per hari. “Sekarang kami bisa menambah setok barang setiap 2-3 hari sekali, kalau hari biasa hanya setiap dua pekan sekali,” akunya.
Sementara itu, Kepala UPT Pasar Rejowinangun Kota Magelang Dodong Hariyanto mengaku, keramaian pasar terlihat sejak masuk hari Ramadan ke-7. Indikator keramaian itu dari pantauan kasat mata, jumlah pedagang yang berjualan, dan penuhnya area parkir. Karena itu, pihaknya sudah meningkatkan pengamanan pasar sejak awal Ramadan. Ia menerjunkan 24 sekuriti yang dibagi empat regu dengan pembagian tiga sif. Ia memprediksi puncak pengunjung akan terjadi H-3 sampai H-1 Lebaran. (put/ton)