RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Kabupaten Magelang lagi-lagi dihebohkan dengan aksi kekerasan jalanan pada Jumat (10/3) malam pukul 19.00, di Srowol, Progowati, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Dugaan kuat pelaku kejahatan jalanan melibatkan dua kelompok dari SMK swasta di Kabupaten Magelang.
Aksi tersebut sempat terekam dalam video amatir yang direkam oleh pengendara mobil. Segerombolan anak bermotor tampak merobohkan motor Nmax di tepi jalan. Beberapa juga tampak mendaratkan bacokan dengan menggunakan sajam.
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya sempat menyaksikan konvoi remaja itu. Ia menjelaskan aksi kekerasan jalanan itu melibatkan dua kelompok sekolah. Terkait kendaraan Nmax yang sempat dirusak oleh gerembolan pihaknya belum tahu pasti. “Sepertinya di jembatan Srowol antardua kelompok. Salah satu kelompok melarikan diri lantaran kalah jumlah lalu terjadi aksi kejar-kejaran. “Yang lewat di depan saya ini dari arah Muntilan terus ketemu di Jembatan Srowol dengan kelompok yang datang dari arah Mungkid,” tandasnya.
Kejadian itu sempat menggegerkan warga sekitar. Selain itu menyebabkan kemacetan lantaran tak ada kendaraan yang berani mendekat. Warga juga sempat mencari jika ada senjata yang dibuang sekitar sawah. “Tak lama polisi datang dan mengecek lokasi,” terang warga yang saat kejadiaan melihat secara langsung.
Kapolsek Mungkid Polresta Magelang AKP Joko Hero membenarkan kejadian tersebut. Peristiwa yang sempat menggegerkan masyarakat dan media sosial melibatkan dua kelompok pelajar. Beruntung aksi tawuran itu sempat dibubarkan oleh warga setempat. “Sudah diamankan tiga pelajar dari gerombolan itu,” tuturnya.
Ia menjelaskan, pemicu tawuran berawal tantangan terbuka dari salah satu sekolah swasta di Kecamatan Salam. Tantangan terbuka itu disambut pelajar sekolah swasta di Kecamatan Borobudur. “Mereka sepakat bentrok di Srowol, Progowati, Mungkid. Ada sekitar 15 anak dari masing-masing kelompok,” jelasnya.
Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono mengungkapkan, saat ini tiga pelajar sudah diamankan dan diperiksa. “Akan kita proses hukum,” tegasnya. (mia/lis)
