RADARSEMARANG.COM, MAGELANG – Pemkot menargetkan 2024 Kota Magelang terbebas dari rumah tidak layak huni (RTLH).
Berdasarkan data RTLH di tahun 2018, terdapat 33.080 keluarga yang menempati 28.120 rumah. Sementara 9.761 di antaranya belum memiliki rumah. Dan 2.579 rumah yang dihuni masuk dalam kategori RTLH. Sampai tahun 2022, RTLH tersisa 1.206 rumah.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Magelang Bowo Adrianto mengatakan RTLH terbanyak ditemukan di Kelurahan Rejowinangun Utara, jumlahnya 35 rumah dan 47 rumah di Potrobangsan.
Pihaknya terus mengejar target percepatan pengentasan RTLH menjadi rumah layak huni. Baik dengan program pembangunan baru (PB) maupun peningkatan kualitas (PK).
“Alokasi tahun ini, ada 730 rumah yang mendapat bantuan RTLH dari dana APBD,” sebutnya dalam jumpa pers, Kamis, (9/2), sore.
Selain program ini, pihaknya juga mengajukan ke pemerintah pusat untuk membangunkan rumah susun sewa (rusunawa) di Kelurahan Gelangan. Di sana, Pemkot Magelang memiliki aset tanah seluas 8.400 meter persegi. Bisa dibangun 160-180 hunian,” ucapnya.
Sayangnya, Pemkot Magelang belum mendapat jawaban yang menggembirakan. Disperkim kemudian menawarkan lahan itu kepada pihak ketiga untuk dibangun rusunawa maupun hunian seperti apartemen. Namanya, kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
“Kalau nggak dapat bantuan pusat, kita akan cari investor untuk membangunkan rusun,” tuturnya.
Saat ini, Kota Magelang baru memiliki tiga rusunawa di Kelurahan Potrobangsan dengan 98 hunian, Kelurahan Tidar 98 hunian, dan Kelurahan Wates 58 hunian. Kemudian dua rumah khusus (rusus) di Kelurahan Wates 50 hunian dan Kelurahan Kedungsari 25 hunian.
“Jumlah keseluruhan 329 hunian yang kita kelola,” ucapnya.
Terkait penanganan RTLH, Kepala Bidang Perumahan dan Pertanahan Disperkim Kota Magelang Heri Pracahyo menambahkan. Kriteria rumah yang bisa mendapatkan bantuan RTLH adalah rumah milik pribadi dan menjadi satu-satunya rumah yang ditempati. Kemudian unsur kerusakan rumah terpenuhi, baik atap, lantai, maupun dinding (aladin). (put/lis)