RADARSEMARANG.COM, Magelang – Wartawan Kota Magelang mendapat kejutan dari ratusan santri Ponpes Selamat Kota Magelang, tepat di Hari Pers Nasional (HPN). Para santri bernyanyi, memainkan gamelan, melakukan kirab dengan iringan tabuhan rebana, sampai atraksi memecah balok dan botol menggunakan tangan kosong. Itu sebagai kado istimewa untuk wartawan.
Peringatan HPN kali ini juga makin lengkap, karena para santri berkolaborasi dengan Padepokan Gunung Tidar, Potrobangsan. Acara budaya ini mengangkat tema Pengabaran Makutharama. Yang cocok menggambarkan persiapan Indonesia menghadapi Pemilu 2024, dan peran pers dalam pemberitaan.
Ketua Padepokan Gunung Tidar ES Wibowo mengatakan tema ini sarat makna. Adalah sebuah kabar atau berita turunnya wahyu keprabon (kepemimpinan). Wahyu keprabon ini akan masuk pada sosok pemimpin yang besar pengabdiannya pada jagat dan sang penciptanya. Calon pemimpin harus bertakwa kepada Tuhan YME.
“Ini yang ingin kita sampaikan pada HPN kali ini, yaitu watak kepemimpinam,” ujarnya, di sela acara, Kamis, (9/2).
Ia yakin, pers dapat menghadirkan berita-berita yang aktual dan bertanggung jawab. Menyatukan keberagaman pilihan. Di tengah gempuran media sosial, ia ingin pers dapat menandingi. “Saya menekankan kepada lingkungan saya, agar mencari sumber berita dari media terpercaya, media arus utama yang ada, bukan melalui medsos,” tandasnya.
Bahkan ES Wibowo mengibaratkan pers bagaikan DPR sejati. Karena pers mampu mengakomodasi dan memperjuangkan keinginan rakyat melalui tulisan-tulisannya. Menyampaikan jeritan rakyat sampai ke telingga pemerintah.
“DPRD sejati yang tak punya kursi itu pers. Karena bisa menjadi penyalur aspirasi masyarakat, segala lapisan,” ulasnya. (put/lis)