RADARSEMARANG.COM, Magelang – Gedung IKM Center selesai dibangun Pemkot Magelang. Proyek senilai Rp 8,8 miliar dari dana alokasi khusus (DAK) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) ini digadang menjadi magnet baru di kawasan Lembah Tidar yang diproyeksikan menjadi central business district (CBD) atau kawasan pusat bisnis di sisi selatan.
Tidak hanya itu, keberadaan IKM Center senafas dengan program unggulan Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz, yakni Magelang Keren (Kelurahan Entrepreneurship Centre) dalam upaya mencetak 1.500 wirausaha baru (startup).
Wali Kota Magelang Dokter Aziz menyebut, IKM Center adalah “rumah” UMKM, juga diharapkan menjadi jujukan wisatawan yang ingin berburu buah tangan khas Kota Magelang, baik produk dari sentra makanan olahan, maupun dari sentra mainan.
Karena itu, gedung bertingkat dua lantai yang menempati tanah seluas 1.900 m2 ini akan digunakan untuk memajang dan memasarkan produk IKM unggulan Kota Magelang. Namun juga menjadi co-working space. “Kita gunakan untuk diskusi tentang bagaimana mengembangkan IKM, terutama soal digitalisasi,” ungkapnya.

Dokter Aziz ingin gedung IKM Center hidup. Diramaikan dengan kegiatan-kegiatan yang dapat memacu produk-produk IKM naik kelas. Menembus pasar regional, nasional, sampai internasional. Karena itu, produk yang dipajang di IKM Center bukan produk ecek-ecek.
Semua dikurasi. Yang berkualitas, yang akan lolos. Bagaimana dengan yang belum standar? Dokter Aziz menugaskan dinas terkait untuk membina, sampai produk-produk itu naik level. “Yang nggak lolos akan dibina terus sampai lolos kurasi,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang Syaifullah menyebutkan, pembangunan IKM Center selesai Desember 2022. Rencana uji coba pada Februari. Ia berharap, kehadiran IKM Center memacu pelaku usaha di Kota Magelang meningkatkan kualitas produknya.
Khususnya produk makanan harus yang sudah ber-NIB (Nomor Induk Berusaha), kemasan menarik, dan bercita rasa lezat. Saat ini, jumlah UMKM di Kota Magelang lebih dari 9.000 unit usaha. Sedangkan total industri kecil menengah (IKM) 1.922. Terbanyak bergerak di usaha makanan yang mencapai 60-70 persen. Sisanya merupakan IKM kerajinan, mainan anak, dan suvenir.
Mendukung pelaksanaan program Magelang Keren, kata Syaiful, Disperindag akan berkolaborasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) penghasil wirausaha baru. Antara lain dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa), Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan Perlindungan dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMP4KB).
Seperti apa model kerja samanya? Syaiful mencontohkan, ketika Disnaker memiliki lulusan Balai Latihan Kerja (BLK) yang sukses mempunyai usaha, maka akan dimonitor dan evaluasi (monev). Hasil monev selanjutnya diberikan kepada Disperindag, agar mendapat pembinaan lebih lanjut. Pembinaannya terpusat di IKM Center.
“Jadi IKM Center adalah untuk pembinaan teman-teman yang sudah mempunyai produk,” jelasnya.

Disperindag juga akan memberikan fasilitasi sertifikasi. Seperti sertifikat halal untuk produk-produk sentra makanan. Karena itu, IKM Center juga akan berfungsi sebagai wadah klinik-klinik bisnis, serta menjadi sarana konsultasi bisnis.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Kota Magelang Handini Rahayu menambahkan, sesuai rencana tata ruang wilayah (RTRW), Lembah Tidar merupakan kawasan perdagangan dan jasa.
Keberadaan IKM Center turut menguatkan kawasan ini, dan memacu memunculkan pusat-pusat kegiatan baru yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi masyarakat. Di kawasan ini juga terdapat Pasar Klitikan Sidomukti I dan II, Sasana Mina, pusat kuliner, Terminal Tipe C. (prokompim/kotamgl/ds)