RADARSEMARANG.COM, Magelang – Setelah menunggu puluhan tahun, warga Desa Ngrajek dan Desa Menayu bisa gembira. Pasalnya dua desa ini sudah terhubung dengan adanya sabo dam di Sungai Pabelan, Kabupaten Magelang.
Kepala Desa Menayu Arwanto mengatakan, warga menginginkan jembatan penghubung antara Dusun Menayu, Desa Menayu, Kecamatan Muntilan dengan Dusun Ngemplak, Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid sejak sekitar 1980. Dan baru di 2022 bisa terealisasi adanya jembatan beton. Sebelumnya jembatan hanya terbuat dari bambu dan sering rusak jika hujan lebat. “Alhamdulillah, dengan menunggu hampir 42 tahun jembatan ini bisa terwujud. Meskipun menunggunya cukup lama,” terangnya.
Arwanto menyampaikan, pembangunan sabo dam bermanfaat untuk mengendalikan elevasi dasar sungai Pabelan serta berfungsi sebagai intake irigasi sawah. Di sebelah sisi barat mengaliri wilayah Progowati, kurang lebih nantinya bisa mengalir sawah 60 hektare dan di sisi timur sebelah selatan ada intake irigasi yang juga bisa dimanfaatkan warga untuk mengairi sawah. “Khusus sabo dam di Menayu, juga bermanfaat sebagai jembatan penghubung antara Desa Menayu dan Desa Ngrajek,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak Dwi Purwantoro mengatakan, total biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan sabo dam ini mencapai sekitar Rp 20 miliar.
Selain berfungsi sebagai penahan sedimen dari Gunung Merapi, sabo dam ini juga difungsikan untuk jembatan penghubung dua desa, dan juga irigasi. Selain itu, tampak juga taman dan beberapa gazebo yang bisa dimanfaatkan warga untuk berwisata santai sambil melihat pemandangan sungai Pabelan.
“Pembangunan ini kita mulai Maret dan berakhir di awal Desember ini, dan secara konstruksi sudah 99 persen. Masih ada beberapa hal yang perlu ditambahkan,” jelasnya. (rfk/ton)