27 C
Semarang
Saturday, 18 October 2025

Soal Motif Pembunuh Keluarga Kandung di Magelang, Begini Kata Psikolog

Artikel Lain

“Ini jiwa anak yang tidak mau rekoso. Si bungsu kan memang modelnya anak yang sudah kepenak, apakah dulu sering dimanja, tapi juga sering disuruh-suruh, sehingga menimbulkan rasa sakit hati. Bisa juga seperti itu,” paparnya.

“Seandainya itu berkaitan dengan harta, kalau kakaknya itu tidak dibunuh kan harus dibagi hartanya. Mungkin dia pengin menguasai harta, dan mungkin dia ada rasa iri dengan kakak perempuannya yang dimungkinkan lebih diperhatikan,” tambahnya.

Probowati berkeyakinan pelaku memiliki masalah dengan keluarga, dan tidak adanya keterbukaan komunikasi. Pelaku juga lebih memendam permasalahan dan rasa sakit dalam hatinya hingga berkepanjangan.

“Menurut saya itu dasarnya komunikasi yang tersumbat. Harusnya punya keberanian untuk bicara atau cerita. Sehingga keputusannya sudah melalui filter pertimbangan. Tapi, kalau diam kan sudah merasa benar dengan pemikirannya seperti itu. Akhirnya, mengambil jalan pintas yang menurutnya itu paling bagus,” bebernya.

Jika benar gaya hidup pelaku suka berfoya-foya dan selalu menghamburkan uang, padahal pelaku tidak bekerja. Tentu saja, hal ini menimbulkan tanda tanya negatif.  “Mungkin saja dia anak nakal, dan kalau orangtua sudah marah, dia mungkin merasa sakit hati. Atau apakah terbelit utang, tidak bisa membayar,” ujarnya.

Apakah pelaku memiliki sifat psikopat, Probowati dengan tegas tidak bisa menyampaikan hal itu. Alasannya, perlu dilakukan tes kejiwaan “Saya tidak berani mengatakan itu bisa, karena harus dilakukan serangkaian tes panjang (kesehatan). Tapi yang pasti, dia orang yang emosional, cari gampangnya sendiri, tidak mau rekoso. Maunya jalan pintas,” tandasnya. (mha/aro)

Reporter:
M Agus Haryanto

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya