30 C
Semarang
Monday, 7 April 2025

Ayah, Ibu, dan Anak yang Tewas di Mertoyudan Magelang Diduga Diracun Anak Kedua

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Magelang – Pemuda berinisial DDS, 22, dicurigai sebagai pelaku pembunuhan terhadap ayah, ibu, dan anak dengan cara diracun. Pelaku diduga mencampuri teh hangat dan es kopi yang diminum ketiga korban dengan racun yang dibeli secara online.

DDS tak lain adalah anak kedua korban AA, 58, pensiunan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Purwodadi. Korban tewas lainnya, HR, 54, istri AA, dan putri pertamanya, DC, 25, pegawai PT KAI Jogjakarta.

Mereka ditemukan tak bernyawa di kamar mandi rumahnya di Dusun Prajenan RT 10 RW 01 Desa/Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11) sekitar pukul 07.30.

Informasi yang dihimpun RADARSEMARANG.COM, kejadian itu kali pertama diketahui DDS sekitar pukul 07.00. Saat itu, ketiga korban mual, muntah, dan tergeletak di tiga kamar mandi yang berbeda.

Menurut keterangan asisten rumah tangga (ART) korban, Sartinah, 45, awalnya dirinya ditelepon oleh DDS untuk segera ke rumah. Sartinah sendiri tinggal di dusun yang berbeda.

“Tadi saya ditelepon sama anaknya, karena bapak, ibu, dan kakak mengalami muntah-muntah di kamar mandi. Saya bergegas ke sini, terus saya disuruh nolongin, tapi sudah pada pingsan semua di kamar mandi. Saya datang kurang lebih jam 07.30,” jelasnya kepada RADARSEMARANG.COM.

Sartinah menjelaskan, saat sampai di rumah majikannya, ketiga korban dalam kondisi pingsan. Ia mengaku, sempat panik melihat kondisi majikannya yang seperti itu. DDS kemudian menghubungi sejumlah kerabatnya. Kejadian di pagi hari itu pun langsung menggemparkan warga sekitar.

Tak berselang lama datang Ahmad Anwari, 73, warga Jalan Sudiro No 7 Dusun Prajenan, Desa/Kecamatan Mertoyudan dan saudara korban.“Tahu ada saudara nangis, budhe dan pakdhe pada datang. Saya juga panik ngurusi tiga-tigane,” ungkapnya.

Selanjutnya ketiga korban dibawa ke RS Merah Putih Kabupaten Magelang. Sampai di RS Merah Putih, petugas medis melakukan pemeriksaan. Ternyata ketiga korban sudah meninggal. Kejadian itu pun dilaporkan ke Polsek Mertoyudan, diteruskan ke Polresta Magelang.

Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, pihaknya menerima laporan kejadian tersebut sekitar pukul 07.30. “Berdasarkan laporan warga yang masuk sekitar pukul 07.30, ditemukan tiga orang yang meninggal. Mereka masih dalam satu keluarga,” jelas Sajarod Zakun saat ditemui di lokasi kejadian.

Sajarod Zakun mengatakan, ketiga korban meninggal usai minum teh hangat dan es kopi. “Sampai saat ini, ketiga korban masih dilakukan visum dan otopsi oleh Biddokes Polda Jateng di RS Merah Putih, Kabupaten Magelang,” jelasnya.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil olah TKP, ketiga korban meninggal diduga karena dibunuh dengan diracun. Terduga pelaku pembunuhan masih memiliki hubungan keluarga.

“Masih ada hubungan keluarga, dan saat ini sudah diamankan di Mapolresta Magelang untuk menjalani pemeriksaan dan pendalaman. Nanti secara detail kita akan laporkan lebih lanjut. Saat ini kita sedang menindaklanjuti, kebetulan yang terduga sebagai pelaku sudah kita amankan,” katanya.

Sumber RADARSEMARANG.COM menyebutkan, terduga pelaku tak lain adalah DDS. Bahkan kepada polisi, pria yang juga menjadi pegawai PT KAI seperti kakaknya itu telah mengakui melakukan pembunuhan dengan cara mencampuri minuman teh hangat dan es kopi dengan racun yang dibeli secara online. Belum jelas apa motif pembunuhan satu keluarga ini.

“Terduga pelaku pembunuhan saat ini berada di Satreskrim Polresta Magelang untuk dilakukan penyidikan,” kata sumber koran ini yang keberatan ditulis namanya.

Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod menambahkan, dari hasil olah TKP, pihaknya sudah mengamankan barang bukti gelas dan sendok yang digunakan untuk minum ketiga korban. Gelas dan sendok tersebut diduga mengandung racun yang menewaskan para korban. “Ya, sementara ini ada gelas yang setiap paginya rutin digunakan pihak keluarga untuk minum teh hangat dan es kopi,” ucapnya.

Hingga sore kemarin, rumah korban dua lantai bercat kuning dipasang police line. Hanya polisi yang boleh memasuki lokasi. Tampak di garasi rumah terdapat mobil Toyota putih nopol K 899. Selain itu terdapat mobil Innova hitam nopol K 17 DA di rumah sebelah. (rfk/aro)

Reporter:
Rofik

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya