26 C
Semarang
Wednesday, 24 December 2025

Puluhan Wali Murid SD Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang Nyaris Jadi Korban Penipuan

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Magelang – Aksi penipuan yang mengatasnamakan sekolah dengan modus menelepon mengabarkan anak harus segera ditangani secara medis akibat kecelakaan di sekolah, masih terjadi. Pelaku menyebut nama siswa lengkap maupun orang tua dengan jelas saat melancarkan aksi tipu-tipunya.

Hal ini dialami 40 wali murid SD Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang. Namun mereka belum sempat mengirimkan sejumlah uang yang diminta oknum tersebut.

Kepala SD Mutual Lukman Novianto keheranan. Pasalnya, pihaknya merasa tidak pernah membocorkan data pelajar dan wali murid ke oknum tertentu. Ia mengatakan, modus yang digunakan pelaku cukup rapi karena menggunakan email mirip milik Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sekolah mendapatkan email yang menanyakan kebenaran data pokok pendidikan (dapodik).

Ia menjelaskan Rabu (5/10) lalu, ada email masuk ke admin sekolah yang menanyakan soal dapodik. Padahal, dapodik ini menggunakan sistem terpassword. Dan tidak sembarang orang bisa masuk atau mengaksesnya. “Secara logika, nggak mungkin bocor. Apalagi pada dapodik itu nama siswa dan guru wali muridnya pun tepat sekali,” jelasnya.

Karena curiga, pihaknya konfirmasi ke Dinas Pendidikan Kota Magelang. Ternyata tidak ada perintah pembaruan atau pengiriman dapodik. Lukman menjelaskan puncak teror terjadi pada Senin (10/10) lalu.

Beberapa wali murid ditelepon orang tak dikenal dengan dalih anaknya mengalami kecelakaan di sekolah. Perlu penanganan yang intensif. “Ujungnya mereka yang telepon itu meminta uang sekian untuk penanganan anak wali murid,” imbuhnya.

Ada 40 wali murid ditelepon oleh oknum tersebut. Namun, pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi. Dengan membuat surat pemberitahuan dan dikirimkan melalui WhatsApp ke masing-masing grup wali murid. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Polres Magelang Kota Senin (10/10).

“Menurut kepolisian, karena belum ada yang mengirim uang atau mengalami kerugian materi, kepolisian akan mencoba mendalami dan mempelajari kejadian ini dulu. Jadi untuk penindakan secara hukum masih belum,” ucap Lukman.

Ia berpesan kepada orang tua murid agar tidak langsung percaya bila ada yang mengabarkan anaknya di sekolah mengalami kecelakaan. Diimbau terlebih dulu menghubungi sekolah terlebih dahulu. Terkait puluhan wali murid yang sempat menjadi sasaran pelaku penipuan, Lukman menduga ada orang kreatif yang bisa menjebol password dapodik. “Kemungkinan ada hacker di balik semua ini,’’ pungkasnya. (rfk/lis)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya