RADARSEMARANG.COM, Magelang – Progres pembangunan gedung Industri Kecil Menengah (IKM) Center Kota Magelang sudah 70,41 persen. Pemkot Magelang menargetkan selesai pada Desember. Difungsikan awal 2023 dan dikelola oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang.
IKM Center dibiayai dari anggaran Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Rp 9,8 miliar. Gedung itu dibangun dua lantai, di atas tanah seluas 1.900 meter persegi. Berada di kawasan sentra ekonomi Lembah Tidar, Kelurahan Magersari.
Kabid Perindustrian Disperindag Kota Magelang Hety Kusumawati mengatakan, IKM Center merupakan “rumah UMKM” se-Kota Magelang. Ketika sudah beroperasi, lantai satu IKM Center akan digunakan untuk memajang produk-produk makanan olahan dan kerajinan di Kota Magelang. Dilengkapi pula dengan foodcourt.
Sedangkan lantai dua, dipakai untuk aula pertemuan. “Di lantai dua juga ada ruang multimedia untuk memfasilitasi UMKM ketika memotret produk, dan digital marketing,” jelas Hety, Rabu (12/10).
Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz mengajak wakilnya, Kiai Mansyur, dan beberapa pejabat terkait melihat proyek pembangunan fisik IKM Center. Ia memuji bentuk gedung dan layout gedung sangat baik. “Ini gedung yang bagus,” pujinya.
Meski begitu, ia berpesan kepada Disperindag dalam pengelolaan IKM Center harus menggandeng pihak-pihak swasta. “Supaya bisa lebih maju,” tandasnya.
Dokter Aziz juga mengunjungi tiga proyek pembangunan fisik lainnya. Yakni pembangunan gedung NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan PICU (Pediatric Intensive Care Unit) di RSUD Tidar Kota Magelang, senilai Rp 8,1 miliar. Kemudian pembangunan ruangan NICU dan PICU di RSUD Budi Rahayu (RSBR).
Dua ruang tersebut difungsikan sebagai ruang perawatan intensif untuk bayi sampai usia 28 hari dan anak-anak yang memerlukan pengobatan. Serta perawatan khusus. Untuk mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital. Nilai proyek pembangunan di RSBR Rp 4,98 miliar.
Kunjungan terakhir peninjauan fisik pemeliharaan berkala di Jalan Barito, Magelang Utara. Nilai proyeknya Rp 4,7 miliar. “Pembangunan ini menunjukkan semangat pembangunan fisik masih terus kita lanjutkan,” jelasnya.
Ia tidak menampik, anggaran daerah 2022 tidak terlalu banyak untuk membiayai pembangunan fisik. Karena di era kepemimpinannya, lebih banyak untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. (put/lis)