RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Pemandangan di sejumlah jalan protokol Kabupaten Magelang tampak menawan. Seiring dengan mekarnya bunga tabebuya (Handroanthus chrysotrichus). Berwarna-warni. Ada merah muda, putih, kuning. Bahkan terlihat satu pohon dipenuhi bunga tanpa ada daunnya.
Siang itu, cuaca panas terik. Langit berkelir awan putih dari segala penjuru. Angin berhembus semilir. Menggoyangkan ranting pepohonan. Memaksa warna-warni bunga tabebuya berguguran. Jalanan di Magelang semakin eksotik.
Beberapa hari terakhir pohon hias itu mulai bermekaran. Layaknya musim gugur. Bunga mirip sakura di Jepang itu bermunculan. Bentuknya mirip terompet. Mereka berkoloni di pucuk ranting.
Bagian Pembibitan atau Pramutaman Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang Kuswanto mengungkapkan, sebanyak 3.000 pohon tabebuya ditanam sejak 2015. Selain jalan protokol Magelang-Jogja dan Soekarno-Hatta Sawitan, penanaman juga dilakukan di ruas jalan lain. “Penanamannya bertahap, sehari kadang kami menanam 200,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM, Senin (5/9).
Jumlah ribuan itu, kata dia, tersebar di seluruh Kabupaten Magelang. Antara lain jalan Tegalrejo, Pakis, Grabag. Karena memang penanamannya tidak serentak, tumbuh bunganya pun tidak bersama.
Ia menambahkan, biasanya bunga tabebuya muncul dua kali setiap tahun. Jika musim panas bisa tumbuh lebih banyak. “Ini pun masih belum serentak karena terkadang masih turun hujan,” imbuhnya.
Pihaknya juga rutin melakukan pemantauan. Jika ada yang layu, rusak, atau mati segera diganti. “Diusahakan jangan sampai ada space kosong,” pungkasnya. (mia/lis)