RADARSEMARANG.COM, Magelang – Warga di dua kampung di Kota Magelang berkonflik. Pemkot bersama TNI dan Polri harus turun tangan untuk mendamaikan agar warga kedua kampung mau berdamai.
Sekda Kota Magelang Joko Budiyono mengatakan, belum lama ini memang terjadi konflik antarkampung. Melibatkan warga Kampung Barakan, Kelurahan Magersari, dengan Kampung Karanggading, Kelurahan Rejowinangun Selatan. Baik Pemkot Magelang, TNI, dan Polri langsung menggelar rapat koordinasi penyelesaiaan konflik, agar permasalahan tersebut tak meluas. “Kita juga perlu memikirkan agar kejadian seperti itu tidak terjadi lagi,” kata dia Joko.
Perselisihan antarwarga dapat mengganggu stabilitasi kota. Ia harap, lurah dan camat juga berinisiatif membuat kegiatan positif yang bisa merekatkan kembali warganya.
Menurut Joko, mempertemukan dua kampung yang sempat terlibat konflik itu tidak justru membuat keduanya kembali bersitegang. Ia menaruh kepercayaan kepada warga, memahami niatan baik pihaknya untuk membuat warga akur. “Kegiatannya bisa dirembuk tokoh-tokoh di dua kampung tersebut,” sarannya.
Joko tidak menjelaskan secara spesifik akar permasalahan konflik itu. Ia hanya menyebut secara umum, perselisihan yang terjadi di Kota Magelang karena kesalahpahaman. “Mungkin lagi kumpul-kumpul, ada ketersinggungan yang membuat panas,” jelasnya.
Bahkan tidak ada isu sensitif yang saat ini terjadi di Kota Magelang. Baik isu agama, ras, sosial, politik. Semua baik-baik saja. “Jadi yang saat ini lagi sensitif, nggak ada,” ucapnya percaya diri. (put/ton)
