RADARSEMARANG.COM, Magelang – Rencana pemakaian aplikasi My Pertamina saat membeli gas elpiji melon atau 3 kilogram di daerah sepertinya kurang mendapat respon baik. Pedagang dan warga merasa penggunaan aplikasi ini akan ribet dan menyulitkan.
Heni, pedagang bakso di Taman Badakan mengatakan, pembelian gas elpiji menggunakan aplikasi My Pertamina ini dirasa kurang sesuai. Sebab masih banyak masyarakat yang tidak mempunyai gawai dan tidak tahu cara mengoperasikan aplikasi tersebut. Program pembelian gas elpiji menggunakan aplikasi dirasa memberatkan.
“Lebih enak membeli secara tunai, karena apabila menggunakan aplikasi merepotkan,” jelasnya Selasa (5/7).
Anton Heri, salah satu penjual gas di Kota Magelang berharap kebijakan pemakaian aplikasi tidak membebani. Meski belum direalisasikan, beberapa penjual gas mengaku bahwa hal tersebut sebaiknya tidak perlu dilakukan lantaran tak ingin disulitkan. “Kalau boleh peraturannya jangan sampai ngerepotin intinya dan jangan sampai ngerugiin,” ujarnya saat ditemui di tokonya.
Berbagai tanggapan juga dilontarkan oleh masyarakat. Dari yang belum tahu tentang akan penggunaan aplikasi My Pertamina sampai penolakan. “Kalau saya tidak setuju, karena itu sangat memberatkan apalagi masyarakat sini yang masih belum kenal akan teknologi,” jelas Wahyono penjual gas tiga kilogram.
Wahyono mengaku penggunaan aplikasi, hanya untuk membeli gas elpiji tiga kilogram sangat merepotkan dan ribet. Ia menilai, niat dari pemerintah itu sebenarnya baik, untuk meningkatkan teknologi yang ada. Tetapi pemerintah juga harus mempedulikan nasib dari masyarakat kalangan bawah dan sangat awam terhadap teknologi.
Sementara itu, para agen masih menunggu arahan dan instruksi dari PT Pertamina. “Kita masih menunggu arahan dan instruksi dari pusat terkait pemakaian aplikasi My Pertamina dalam pembelian gas elpiji,” jelas Manager Pusat Koperasi Konsumen (PKK) Kota Magelang Bambang Setyawan Selasa (5/7).
Bambang mengatakan penggunaan aplikasi ini masih belum diterapkan. Namun, pada Januari 2022 pihaknya sudah mendapatkan sosialisasi dari Pertamina untuk menyiapkan aplikasi My Pertamina. “Kita sudah mendapatkan sosialisasi dari Pertamina terkait penggunaan aplikasi di sekitar Januari lalu. Namun, itu masih sebatas sosialisasi dan arahan untuk setiap pangkalan bisa mempunyai aplikasi My Pertamina,” ucapnya.
Meskipun masih minim sosialisasi dari Pertamina maupun pemerintah pusat, pihaknya akan tetap mendukung dan terus membantu melakukan sosialisasi ke masyarakat melalui pangkalan-pangkalan. “Selain itu, jika sudah ada arahan dan instruksi, kita akan segera mempersiapkan skema pembelian menggunakan aplikasi My Pertamina,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk saat ini, stok gas elpiji melon di Kota Magelang khususnya di tempatnya masih cukup aman. Dan harga dari agen masih normal di sekitar Rp 14.250, dan nantinya saat di pangkalan harganya menjadi sekitar Rp 15.000 sampai 16.000 per tabung. (rfk/mg2/mg6/mg5/ton)