RADARSEMARANG.COM, MENANGGAPI beredarnya video viral soal pelecehan seksual secara verbal di lingkungan Madrasah Aliyah, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Magelang Panut menyesalkan hal ini bisa terjadi.
Saat ditemui RADARSEMARANG.COM, Jumat (1/7), Panut mengaku sangat menyesalkan dan kaget hal ini bisa terjadi di lingkungan sekolah Islam. Ia mengatakan, setelah mengetahui adanya info ini, dirinya langsung mencoba melakukan klarifikasi ke pihak madrasah.
“Saya dapat info ini malah dari teman-teman-teman media Kamis (30/6) sore kemarin. Usai mengetahui info tersebut, Jumat (1/7) hari ini (kemarin) saya langsung meluncur ke lokasi untuk menyelesaikan masalah tersebut,” ujarnya kepada koran ini.
Panut mengatakan, dirinya selalu mengatakan ke semua elemen di Kementerian Agama, jika ada orang atau guru seperti ini harus segera dipecat. Pihaknya mengaku sangat konsen mengenai hal tersebut, dan ini akan menjadi koreksi pembelajaran, serta evaluasi dari Kemenag untuk lebih selektif dalam merekrut guru tidak tetap (GTT).
“Alhamdulillah, tadi setelah saya sampai ke sekolah, ternyata pihak sekolah sudah mengambil keputusan dengan memecat langsung guru tersebut. Ini merupakan keputusan tepat,” katanya.
Panut menjelaskan, untuk mencegah hal ini agar tidak terjadi lagi, pihaknya akan melakukan pembinaan ke semua lembaga agama dan madrasah di Kabupaten Magelang. Hal ini untuk memberikan warning agar Magelang yang sudah hebat tidak dikotori oleh orang-orang seperti ini.
Ia menambahkan, kejadian seperti pihaknya tidak akan menutupi atau merahasiakan, terutama pelakunya ini siapa. Pihaknya akan mengumumkan ke publik, terutama saat rapat.
“Sehingga hal ini sebagai hukuman kepada pelaku agar terisolasi, dan tidak bisa masuk ke lingkungan madrasah yang lain,” jelasnya.
Kapolres Magelang Kota AKBP Yolanda Evalyn Sebayang mengatakan, pihaknya belum mendapatkan laporan terkait kasus dugaan pelecehan yang ramai di media sosial itu. Ia menegaskan, sampai saat ini pihak kepolisian masih belum mendapatkan laporan dari pihak manapun terkait kasus ini.
Namun pihaknya akan tetap melakukan monitoring terkait perkembangan kasus asusila ini. “Kami siap mengawal dan mengusut kasus ini, namun kami membutuhkan support dari para korban agar berani melaporkan kejadian yang dialaminya. Jika tidak ada pelaporan, kita tidak bisa bergerak untuk melakukan penyelidikan,” jelasnya saat ditemui di Mapolres Magelang Kota, Jumat (1/7). (rfk/aro)