RADARSEMARANG.COM, Magelang – Subsidi minyak goreng (migor) curah telah dicabut pemerintah sejak 31 Mei lalu. Minyak goreng curah di Kota Magelang kini cukup susah ditemui. Harganya juga mulai naik.
Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Semarang di beberapa pasar Kota Magelang, hanya ada beberapa kios yang menjual minyak jenis curah. Harganya sudah Rp 17.000 sampai Rp 18.000 per kilogram.
“Untuk minyak goreng curah sekarang cari barangnya susah. Ini aja saya harusnya dapat dari tiga pengepul tapi cuma satu yang kirim. Belinya 16.600, harga jualnya 18.000 per kilogram,” kata Doto, salah satu pemilik kios di Pasar Kebonpolo Kamis (2/6).
Doto juga mengeluhkan harga minyak goreng curah yang didapatnya. Menurutnya, harga migor curah subsidi yang disebutkan pemerintah adalah sekitar Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram, namun di pasar kenyataannya berbeda. Sedangkan harga minyak goreng kemasan ada di kisaran harga Rp 23.000 per liternya.
Selain itu, kebanyakan dari penjual juga mengaku tidak pernah mendapatkan bagian subsidi minyak goreng curah yang dibagikan oleh pemerintah. “Saya itu enggak pernah dapat subsidi dari pemerintah. Memang kurang merata mungkin. Ini saja saya minyaknya dapat dari pengepul saya sendiri,” kata pedagang lain,Ningrum sambil membungkusi minyak curah yang baru datang.
Kelangkaan minyak goreng curah juga terjadi di Pasar Rejowinangun Kota Magelang. “Ada tadi minyak curah, Rp 17.000 per kilonya. Namun, ya sudah habis dibeli orang. Barangnya sedikit, tapi banyak yang pengen beli,” ujar Siti Anifah, penjual di Pasar Rejowinangun kemarin siang.
Sementara itu, di Pasar Muntilan nampak antrean pembeli minyak goreng curah. Salah satunya di Toko 15 Muntilan, kompleks Pasar Muntilan. Antrian pembeli bahkan terjadi sebelum toko dibuka. “Saya tadi datang ke sini pukul 08.30 sudah mendapatkan antrian nomor 212,” ujar Indah warga Bojong, Kecamatan Mungkid saat ditemui di sela-sela antre di Toko 15 Muntilan. (rfk/mg1/ton)