29 C
Semarang
Friday, 18 April 2025

Ogoh-Ogoh Kembali Diarak Warga Wanurejo

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Sejak 2020, Hari Jadi Desa Wanurejo, Kabupaten Magelang dilalui tanpa perayaan nan meriah. Selama dua tahun pula, desa ini absen dari beragam pertunjukan. Minggu (29/5), parade kirab gelar budaya Wanurejo ke-15 yang merupakan implementasi merti desa kembali menyapa warga Magelang.

Sejumlah kelompok seni dari sembilan dusun di desa Wanurejo unjuk kebolehan di hadapan ribuan warga Borobudur dan sekitarnya. Mereka melakukan kirab mengelilingi desa Wanurejo sejauh lebih dari satu kilometer. Ada kelompok seni tradisional topeng ireng, dayakan, marching band, hingga kirab ogoh-ogoh raksasa.

Kirab budaya yang mengusung berbagai simbol potensi desa antara lain berupa kesenian tradisional dan hasil bumi Desa Wanurejo dimulai dari Pasar Borobudur, dan berakhir di Balkondes Wanurejo.

Mereka yang ikut kirab dengan meriah diiringi berbagai musik dan tabuhan pengiring kesenian tradisional setempat merupakan perwakilan warga sembilan dusun di Desa Wanurejo, yakni Tingal Kulon, Tingal Wetan, Bejen, Ngentak, Soropadan, Gedongan, Barepan, Jowahan, dan Brojonalan.

“Untuk tahun ini, gelar budaya kita beri tema Ayang-ayang Suro Diro Jayaningrat Lebur Dining Pangastuti,” jelas Ketua Panitia Gelar Budaya Wanurejo XV Bendrat Agus kepada wartawan RADARSEMARANG.COM.

Bendrat menjelaskan tema ayang-ayang ini merupakan sebutan wayang, yang merupakan ikon dari ogoh-ogoh raksasa. Ada sembilan wayang ogoh-ogoh yang meramaikan kirab gelar budaya ini, yakni Semar, Bagong, Sengkuni, Bambang Irawan, Puntodewo, Jatayu, Hanoman, Gatotkaca.

Ia mengatakan tema ini juga bermakna dan harapan agar masyarakat di Desa Wanurejo untuk bergerak layaknya seorang wayang, yang selalu patuh dengan dalangnya yakni Allah SWT. “Sebagai manusia kita harus selalu ingat aturan, jangan menang sendiri. Harus selalu bersosialisasi, dan bersatu demi kemajuan Desa Wanurejo,” ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang Slamet Ahmad Husein menyambut baik kembalinya digelar kegiatan gelar budaya ini. Ia ingin kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan, minimal satu tahun sekali. “Hal ini bisa menjadi daya tarik wisata, dan bisa menarik minat wisatawan untuk berkunjung di Desa Wanurejo,” jelasnya. (rfk/ton)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya